Berita

Tingkatkan Kuantitas dan Kualitas Proposal Penelitian, LP3M UMY dan Kemenristek Dikti Gelar Pelatihan

Dalam rangka meningkatkan kuantitas dan kualitas proposal penelitian, Lembaga Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (LP3M UMY) menyelenggarakan Workshop Peningkatan Kualitas Proposal Penelitian bekerjasama dengan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemenristekdikti RI) pada Kamis (25/04) bertempat di hotel Harper Mangkubumi Yogyakarta.

Ditemui di sela-sela acara, Dr. Ir. Gatot Supangkat, MP menegaskan bahwa acara yang diselenggarakan memiliki tujuan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas proposal penelitian. “Tujuan dari acara workshop ini setelah kemarin pengumuman penerimaan bedah riset nasional yang didanai oleh negara, ada beberapa proposal yang tidak lolos. Untuk itu, Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) dari Kemenristekdikiti RI ingin melakukan upaya untuk memperbaiki kualitas-kualitas proposal yang tidak diterima tadi. Sehingga tujuannya adalah memang utamanya meningkatkan kuantitas dan kualitas terutama proposal riset penelitian,” jelas Gatot.

Gatot juga menambahkan bahwa kegiatan tersebut merupakan bentuk kerjasama. “Kegiatan ini adalah kegiatan kerjasama antara direktorat riset dan pengabdian masyarakat, direktorat riset dan pengembangan, dan kemenristekdikti RI dengan UMY yang dilaksanakan oleh LP3M. UMY sudah pada klaster utama guna menyelenggarakan atau mengelola riset-riset berbasis perguruan tinggi. Khususnya yang kita lakukan sekarang ini adalah pada skema penelitian terapan. Penelitan ini biasanya dicirikan dengan luaran penelitiannya, selain publikasi adalah hak kekayaan intelektual,” tambahnya.

Acara yang diselenggarakan selama dua hari tersebut, dihadiri oleh Direktur Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Kemenristekdikti RI Dra. Victoriana Suhartini yang dalam penyampaiannya menjelaskan mengenai kebijakan riset dan pengabdian masyarakat.

Ditemui usai acara, Victoriana menjelaskan terkait pentingnya penelitian yang harus dilakukan oleh setiap dosen di Universitas. “Jumlah dosen di seluruh Indonesia itu lebih dari dua ratus lima puluh ribu, dari ribuan proposal penelitian yang masuk belum semua dosen itu mengajukan proposal. Pada dasarnya dosen meneliti itu adalah bagian dari Tridarma Perguruan Tinggi, yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Oleh karena itu, setiap dosen diwajibkan untuk melakukan penelitian selain melakukan kegiatan pengajaran,” terangnya.

“Besar harapan dengan kehadiran bapak ibu yang datang pada hari ini yang mengikuti workshop, proposal dosen yang belum lolos pendanaan 2018, harapannya supaya nanti dapat diusulkan kembali. Kita ingin mendapatkan proposal yang lebih baik dan jumlah yang lebih banyak,” tambahnya.

Dalam kesempatannya Prof. Dr. Agus Subekti sebagai narasumber, menyampaikan materi terkait penjelasan skema penelitian berdasarkan panduan penelitian dan pengabdian masyarakat edisi XII yang telah disempurnakan. “Peta skema penelitian yang pertama itu tentang penelitian dasar yang menghasilkan luaran berupa publikasi, kemudian penelitian terapan selain publikasi juga menghasilkan produk-produk yang lain, dan yang ketiga adalah penelitian pengembangan. Pada hari ini yang akan kita tinjau lebih jauh adalah mengenai penelitian terapan yang sudah dilakukan oleh bapak dan ibu di sini. Pengusulan penelitian dapat melalui simlitabmas (Sistem Informasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat),” jelasnya.

“Ada delapan tahapan pengelolaan penelitian bersumber dari Permenritekdikti Nomor 68 Tahun 2016, yang pertama pengusulan berisi tentang skema kompetitif nasional, skema desentralisasi, skema penugasan. Yang kedua penyeleksian atau penunjukan, penetapan yang berisi penentuan judul penelitian yang didanai berdasarkan hasil seleksi dan ketersediaan dana, penetapan, pelaksanaan, pengawasan, pelaporan, penilaian luaran, dan yang terakhir penilaian,” tutupnya. (CDL)