Untuk meningkatkan kualitas produksi tanaman diperlukan produksi benih tanaman yang bermutu tinggi dan berkualitas. Ini menjadi penting dan serius dalam meningkatkan pelestarian lingkungan hidup. Peningkatan produksi tanaman dapat dilakukan lewat program pemuliaan tanaman.
Pemuliaan Tanaman adalah kemajuan teknologi yang berkembang dalam mencipakan varietas (jenis) tanaman baru yang memiliki karakteristik disesuaikan dengan apa yang diinginkan. Perkawinan yang menjadi dasar dari pemuliaan tanaman menjadi proses awal dalam meningkatkan produksi kualitas tanaman.
Prof. Dr. Eries Dyah Mustikarini, S.P., M.Si Guru Besar Bidang Pemuliaan Tanaman Universitas Bangka Belitung yang juga Alumni Fakultas Pertanian Program Studi (Prodi) Agroteknologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengatakan bahwa ketika ingin meningkatkan produksi suatu produk pertanian, misalnya jenis tanaman, yang terpenting kita memiliki benih yang bermutu.
“Benih yang bermutu itu didapatkan dari varietas unggul yang telah teruji secara genetik memang memiliki potensi baik, minimal harus memiliki produksi tinggi,” katanya dalam Kuliah Tamu yang diadakan oleh Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian UMY pada Sabtu (17/02) di ruang kuliah Gedung F5 Kampus Terpadu UMY.
Menurutnya jika ingin melakukan produksi dengan benih yang bermutu harus menerapkan program pemuliaan tanaman dengan mengembangkan dan merakit varietas (jenis) baru pada tanaman yang memiliki karakter dengan genetik lebih baik dari indukan sebelumnya. “Pemuliaan tanaman dilakukan dengan mengembangkan dan merakit varietas baru yang memiliki karakter atau secara genetik itu memiliki sifat lebih baik dibandingkan indukan sebelumnya. Dengan harapan pada orientasi pertama mendapatkan produksi tinggi, tetapi orientasi yang lain, misal rasa yang disukai oleh masyarakat atau juga pada tanaman-tanaman yang memiliki sifat toleransi terhadap cekapan abiotik ataupun sifat ketahanan terhadap sifat biotik,” jelasnya.
Ia pun menginginkan agar mahasiswa bisa semakin penasaran dengan bidang ilmu pertanian. “Menjadi semakin penasaran dengan bidang ilmu pertanian, terutama yang sudah kita bahas tadi itu adalah tentang perbenihan tanaman atau pemuliaan tanaman. Karena tanpa rasa penasaran yang tinggi maka kita tidak akan menggali ilmu pengetahuan. Karena sebenarnya yang dibutuhkan oleh mahasiswa adalah rasa penasaran dulu dengan rasa ingin tahu yang diukir dengan belajar kemudian mempratikkanya,” tutur Eries.
Lebih lanjut, Prof. Eries yang merupakan alumni Prodi Agroteknologi tahun 1997 mengungkapkan kesannya kembali ke UMY setelah sekian lama. “Perasaannya pastinya senang kembali ke almamater. Saya juga merasa bangga dengan perkembangan UMY mulai dari tahun saya 1997 hingga 2024 sekarang ini, sangat beda sekali. Itu artinya kemajuan UMY sudah sangat luar biasa,” ungkapnya.
Sementara itu, Dr. Ir. Lis Noer Aini, S.P., M.Si selaku Kepala Prodi Agroteknologi juga berharap dengan diadakannya kuliah tamu ini menjadi bekal mahasiswa dalam melaksanakan kuliah selama satu semester ke depan. “Dengan adanya kuliah tamu di awal ini akan membuka wawasan semuanya, baik dosen maupun mahasiswa yang nanti akan dikaitkan juga dengan perkuliahan selanjutnya,” pungkasnya (Ndrex).