Lahan pasir pantai selatan Kulonprogo yang selama ini memiliki tingkat produktivitas rendah dapat ditingkatkan produktivitas tanahnya melalui penambahan bahan organik yang berasal dari campuran kotoran sapi-jerami padi. Upaya tersebut terbukti mampu meningkatkan hasil tanaman jagung dan mencapai produksi sebesar 95,9% dari produksi lokal dibandingkan dengan pupuk an-organik (urea).
Demikian disampaikan Dr. Gunawan Budiyanto, saat memaparkan disertasi yang mengantarkannya meraih gelar doktor, di Kampus Terpadu UMY, Jumat (12/2). Ia berhasil memperoleh gelar doctor dalam ujian terbuka tanggal 2 Februari 2010 di Universitas Padjajaran, Bandung dengan mengangkat ”Pengaruh Bahan Organik dan Pupuk N Terhadap Beberapa Sifat Tanah, Pertumbuhan dan Hasil Jagung (Zea mays, L.) di Lahan Pasir Pantai Selatan Kulon Progo” sebagai judul disertasinya.
Gunawan mengungkapkan, sebuah lahan dinamakan lahan produktif dalam usaha pertanian jika area tersebut banyak mengandung humus (bahan organik), dapat menyimpan air, dan terdapat keseimbangan fraksi pasir (sand), debu (silt) dan lempung (clay). Lahan tersebut dipercaya dapat menyediakan kebutuhan dan keseimbangan air dan udara dalam tanah serta hara (nutrient) bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Namun, penelitian yang dilakukannya sejak Maret 2008-Juli 2009 di lahan pasir pantai Selatan Kulon Progo menunjukkan kenyataan lain. Lahan area yang membujur di sisi selatan Kabupaten Bantul dan Kulon Progo tersebut memperlihatkan adanya lahan yang didominasi oleh fraksi pasir, sehingga kondisi pada umumnya kering dan sedikit mengandung humus. “Oleh karena itu lahan semacam ini dikategorikan kedalam lahan marginal dengan tingkat produktivitas rendah,” urainya.
Lebih lanjut Gunawan memaparkan lahan marginal terjadi akibat rendahnya kandungan bahan organik dalam area tersebut. “Hal itu menjadikan tanah tidak dapat mempertahankan kandungan air yang dimilikinya karena kandungan air cenderung bergerak ke bawah menjauhi zona perakaran sehingga proses pemupukan tidak efisien,” tambahnya.
Salah satu cara yang ditempuh untuk meningkatkan produktivitas lahan marginal khususnya lahan pasir pantai adalah dengan menambah sumber-sumber nitrogen terutama pupuk organik dan pupuk an-organik lainnya.
Oleh karenanya, untuk meningkatkan produktivitas lahan pasir pantai di daerah tersebut, Gunawan berupaya menggunakan bahan organik yang berasal dari campuran kotoran sapi-jerami padi (dengan perbandingan 1:1) serta rasio Karbon-Nitrogen (rasio C/N) sebesar 42,5.
Mengatasi masalah tersebut, diperlukan suatu teknologi pemanfaatan bahan organik untuk lahan berpasir dan dalam kawasan beriklim kering dan panas. Teknologi ini dapat berupa pengelolaan status hara nitrogen dalam tanah. Komposisi bahan organik ini dapat memelihara sediaan nitrogen bagi tanaman yang menghasilkan nitrogen-organik. “Teknologi ini mampu mempertahankan status nitrogen dalam zona perakaran yang mampu meningkatkan kesuburan tanah,” jelas Gunawan.
Dengan pemanfaatan bahan organik dari campuran kotoran sapi-jerami padi tersebut, Gunawan berhasil membuktikan bahwa komposisi bahan organik yang digunakan dapat menyediakan hara nitrogen sepanjang daur hidup tanaman jagung. “Dengan upaya tersebut, maka bahan organik tersebut mampu meningkatkan hasil tanaman jagung dan mencapai produksi sebesar 95,9% dari produksi lokal dibandingkan dengan pupuk an-organik (urea),” tandasnya.