Dalam memajukan institusi pendidikan, ada hal-hal yang belum mampu dimaksimalkan oleh institusi pendidikan itu untuk menjadi pendidikan yang mampu memenuhi standar pendidikan sesuai dengan visi misi institusi pendidikan. Dalam hal pengembangan wawasan Islam dalam istitusi pendidikan perlu adanya tinjauan lebih dalam kepada insitusi pendidikan yang sudah mampu dengan baik dalam hal mengembangkan wawasan Islam dalam sebuah universitas.
Itulah yang disampaikan oleh DR. Muhammad Syafiee Bin Hamzah selaku Direktur Islamic Center Universitas Sultan Zainal Abidin Malaysia (UNISZA) saat kunjunganya ke Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Dalam kunjungan tersebut Syafiee ditemani oleh Kepala Biro Kemahasiswaan, Dekan Fakultas Agama Islam dan Staff yang disambut oleh Dr. H. Khairuddin Khamsin. Lc ketua Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI) UMY beserta staff di Ruang Sidang AR. Fachruddin A UMY, Rabu (12/11).
Dalam kunjungan tersebut Syafiee juga menyampaikan bahwa pihaknya datang untuk meningkatkan hubungan dan jaringan universitas di kedua negara, dan juga pihaknya ingin bertukar pendapat dalam membangun universitas Islam. Karena menurutnya UMY berhasil dalam pengembangan tersebut.
“Kami datang yang pertama adalah untuk jaringan universitas antar bangsa, dan yang kedua adalah bagaimana kita dapat bertukar pikiran serta pendapat dalam membangun universitas Islam. Sehingga hal tersebut nantinya bisa juga dikembangkan oleh UNISZA di Malaysia, karena menurut saya bahwa UNISZA dan UMY mempunyai kesamaan dalam visi misinya mengembangkan pendidikan di universitas,” ujarnya.
Senada dengan Syafiee, Khairuddin Khamsin selaku ketua LPPI mengungkapkan bahwa di luar konteks acara kunjungan, UMY dan Universitas-Universitas yang ada di Malaysia sudah sejak lama memiliki hubungan yang sangat erat. Banyak pertukaran pelajar yang diadakan ke Malaysia begitu juga sebaliknya, dan di UMY juga banyak dosen-dosen dari alumni universitas yang ada di Malaysia. Hal ini terjadi karena memang banyak universitas di Malaysia memiliki kesamaan peran dalam hal Dakwah Islam dengan UMY.
“Terlepas dari acara ini, memang sudah lama kami menjalin hubungan erat dengan universitas yang ada di Malaysia, kita mengadakan pertukaran mahasiswa setiap tahun. Selain itu juga banyak dosen-dosen di UMY dan ada beberapa dosen hukum kami lulusan dari Universitas di Malaysia. Misalnya seperti IIUM atau Universitas Antar Bangsa Malaysia,” ungkap Khairuddin.
Dalam sesi kunjungan, Khairuddin menyampaikan penjelesan melalui Slide Presentasi mengenai profil UMY, dan juga hal apa saja yang telah dilakukan UMY dalam hal pengembangan Agama Islam serta ilmu Kemuhammadiyahan kepada staff akademik dan juga mahasiswa secara menyeluruh dalam aktifitas akademik di UMY sehari-hari. (Shidqi)