Berita

Ubah Pola Pikir Melalui Student Exchange

IMG_2865Selama ini pola pikir kita tentang suatu hal sangat dipengaruhi oleh media massa yang ada, begitu juga pola pkir mahasiswa tentang Malaysia. Mereka berpikir bahwa Malaysia merupakan musuh bagi Indonesia. Melalui program Student Exchange atau pertukaran pelajar ini akan memberikan pemahaman mahasiswa tentang sebuah negara secara langsung. Untuk itu International Program of International Relations (IPIREL) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengirimkan tujuh mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan selama satu semester di Universiti Utara Malaysia (UUM).

Demikian disampaikan oleh Ratih Herningtyas, S.IP,M.A.  Director IPIREL UMY saat ditemui di Kampus Terpadu UMY pada Rabu (13/02).  Ketujuh mahasiswa tersebut adalah Muhammad Imam Bukhori, Novita Radian Rahman, Maylita Kusuma Putri, Gania Ika Pramesti, Arlita Widyastuti, Della Nur Laila, dan Rayhana Fajria.

Ratih menjelaskan bahwa Program Student Exchange ini merupakan Program Transfer Kredit dimana mahasiswa akan mengikuti perkuliahan dan tinggal di Negara tujuan program ini. “Mahasiswa yang mengikuti program ini akan mengambil mata kuliah di UUM selama satu semester, mereka juga akan tinggal di asrama mahasiswa UUM. Semua penilaian hasil studi juga akan dilakukan oleh UUM yang nanti akan menjadi nilai mereka saat kembali ke UMY,” jelasnya.

Tujuan dari program ini, papar Ratih adalah memberikan pengalaman yang berbeda bagi mahasiswa IPIREL UMY. “ Program ini merupakan bagian dari Diplomasi yang memang menjadi mata kuliah wajib di Jurusan Hubungan Internasional. Artinya mereka akan belajar langsung bagaimana bekerja sama dengan orang lain yang berbeda Negara,” paparnya.

Selain itu Ratih mengungkapkan bahwa dengan program transfer kredit ini akan menghilangkan batas-batas Negara yang selama ini masih ada.” Dengan program ini tentu saja akan menghilangkan batas wilayah lagi, hubungan antar lembaga Negara sudah semakin dekat,” ungkapnya.

Disisi lain Imam salah satu peserta program Pertukaran Pelajar ini berharap dengan mengikuti Tranfer kredit di Malaysia akan meningkatkan pengetahuan mereka dalam hal hubungan internasional. “ini merupakan langkah awal untuk meningkatkan kualitas sebagai mahasiswa hubungan internasional untuk mempersiapkan persaingan di masa depan”. (Orien)

IMG_2865Selama ini pola pikir kita tentang suatu hal sangat dipengaruhi oleh media massa yang ada, begitu juga pola pkir mahasiswa tentang Malaysia. Mereka berpikir bahwa Malaysia merupakan musuh bagi Indonesia. Melalui program Student Exchange atau pertukaran pelajar ini akan memberikan pemahaman mahasiswa tentang sebuah negara secara langsung. Untuk itu International Program of International Relations (IPIREL) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengirimkan tujuh mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan selama satu semester di Universiti Utara Malaysia (UUM).

Demikian disampaikan oleh Ratih Herningtyas, S.IP,M.A.  Director IPIREL UMY saat ditemui di Kampus Terpadu UMY pada Rabu (13/02).  Ketujuh mahasiswa tersebut adalah Muhammad Imam Bukhori, Novita Radian Rahman, Maylita Kusuma Putri, Gania Ika Pramesti, Arlita Widyastuti, Della Nur Laila, dan Rayhana Fajria.

Ratih menjelaskan bahwa Program Student Exchange ini merupakan Program Transfer Kredit dimana mahasiswa akan mengikuti perkuliahan dan tinggal di Negara tujuan program ini. “Mahasiswa yang mengikuti program ini akan mengambil mata kuliah di UUM selama satu semester, mereka juga akan tinggal di asrama mahasiswa UUM. Semua penilaian hasil studi juga akan dilakukan oleh UUM yang nanti akan menjadi nilai mereka saat kembali ke UMY,” jelasnya.

Tujuan dari program ini, papar Ratih adalah memberikan pengalaman yang berbeda bagi mahasiswa IPIREL UMY. “ Program ini merupakan bagian dari Diplomasi yang memang menjadi mata kuliah wajib di Jurusan Hubungan Internasional. Artinya mereka akan belajar langsung bagaimana bekerja sama dengan orang lain yang berbeda Negara,” paparnya.

Selain itu Ratih mengungkapkan bahwa dengan program transfer kredit ini akan menghilangkan batas-batas Negara yang selama ini masih ada.” Dengan program ini tentu saja akan menghilangkan batas wilayah lagi, hubungan antar lembaga Negara sudah semakin dekat,” ungkapnya.

Disisi lain Imam salah satu peserta program Pertukaran Pelajar ini berharap dengan mengikuti Tranfer kredit di Malaysia akan meningkatkan pengetahuan mereka dalam hal hubungan internasional. “ini merupakan langkah awal untuk meningkatkan kualitas sebagai mahasiswa hubungan internasional untuk mempersiapkan persaingan di masa depan”. (Orien)