UKM Drum Corps Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (DC UMY) ukir prestasi gemilang dan berhasil memboyong piala dalam kompetisi Internasional Piala Raja Hamengku Buwono X. Acara ini merupakan rangkaian ulang tahun Yogyakarta yang diadakan oleh Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI) dan didukung oleh tim juri dari Asia Marching Band Conciderations (AMBC) yang berlangsung di Gelanggang Olahraga (GOR) Among Raga Yogyakarta pada 20-22 Oktober 2023 lalu.
“Berucap syukur, alhamdulillahirobbil ‘alamin. Perjalanan panjang sejak 2015 kompetisi terakhir di Indonesia. DC UMY coming back di peringkat 4 merupakan pencapaian yang luar biasa. Setelah 8 tahun tidak ikut kompetisi dan kondisi pasca covid, dari saya mengucap syukur alhamdulillah,” ungkap Priegel Manggolokusumo Band Director DC UMY saat ditemui Rabu (25/10) di UMY.
Kategori perlombaan yang diikuti DC UMY adalah Field Show yang artinya berformasi dan bermusik. Priegel mengungkapkan bahwa dalam mengikuti perlombaan ini DC UMY telah menghabiskan durasi tujuh sampai delapan bulan untuk mempersiapkan semua kebutuhan lomba tersebut.
Pada kompetisi tahun 2023 ini DC UMY membawakan tema The Sounds Of Al-Gebra. Kemudian dibedah sehingga menemukan kaitannya dengan QS. Al-Isra Ayat 7 yang memuat makna apabila kamu berbuat baik maka perbuatan baik akan kembali pada dirimu dan begitu sebaliknya. Lagu yang dibawakan terdiri dari paket Movement 1,2,4 merupakan orginial composer dan dimovement 3 membawakan lagu pop yaitu Fix you dari Coldplay.
Lebih lanjut, Priegel menjelaskan DC UMY berhasil memboyong beberapa piala berdasarkan divisi dan kategorinya yaitu: Juara 1 Color Guard, Juara 2 Field Commander, Juara 3 Visual Effect, Juara 3 General Effect, Juara 2 Percussion (alat pukul), Juara 3 Brass (alat tiup). Secara keseluruhan DC UMY berhasil meraih peringkat 4 dalam ajang HB CUP X 2023 ini.
Selain itu, kompetisi ini mendatangkan juri dari mancanegara antara lain Patricia Real Barairo dari Philippines, Ginanjar Kamil dari Indonesia, Kosin Suebprasitwong dari Thailand, Rommel Ducut dari Philippines, Jovan Neo dari Singapore, Wilson Tan Joo Lung dari Malaysia, Kevin Glorioso dari Philippines, dan Ahmad Arianto dari Indonesia.
Menurut Priegel salah satu faktor keberhasilan DC UMY dalam kompetisi ini adalah karena budaya ikhtiar, berdoa, terima kasih dengan usaha yang baik dan diberikan juga hasil yang baik. “Dengan 7 sampai 8 bulan usaha yang telah diberikan dan itulah hasil yang kita dapatkan. Insha Allah ini menjadikan hadiah untuk DC UMY dengan come back-nya mengikuti kompetisi-kompetisi marching band,” tutur Priegel.
Terakhir Priegel berharap dan menargetkan rencana ke depannya bisa mengikuti kompetisi dengan persiapan yang lebih matang. “Semoga ini menjadi dorongan atau roda acuan bagi tim kami, dan kami berharap momen ini jangan sampai terhenti kembali. Momentum ini tidak berhenti agar kita terus mengangkat dan membesarkan nama UMY dengan kendaraan kesenian marching band. Kami juga berharap 2 atau 3 tahun ke depan DC UMY bisa kembali mengambil kejayaannya menduduki posisi teratas. DC UMY selama ini dijadikan tolok ukur band-band di Indonesia dan harapannya akan terus seperti itu,” pungkasnya. (Ndrex)