Sebagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pers dan Penerbitan dalam lingkungan kampus, maka perlu untuk mengembangkan pengetahuan media dalam proses produksi suatu informasi yang dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Selain itu kewajiban sebagai UKM memberikan tanggung jawab moral terhadap pengembangan soft skill mahasiswa di lingkungan kampus secara umum, berdasarkan fokus kajian dari UKM tersebut. Sehingga dibutuhkan kepekaan terhadap para mahasiswa yang ingin mengasah kemampuan dalam dunia jurnalistik untuk terjun langsung melihat bagaimana suatu perusahaan media dalam memperoduksi suatu informasi ke hadapan publik.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Panitia pelaksana Cadika Bonanda Fitiani, dan menjadi dasar bagi UKM Lembaga Pers dan Penerbitan Mahasiswa Nuansa UMY (UKM Nuansa UMY) untuk membuat program yang mengarah kepada pengembangan soft skill dan pengetahuan media produksi kepada mahasiswa yang diberi nama Kuliah Kerja Lapangan Media (KKL Media).
Ibukota Jakarta, menjadi tujuan KKL Media 2014 oleh UKM Nuansa UMY pekan lalu dimulai dari Senin 17 s/d 20 November 2014. Program KKL Media 2014 diikuti oleh mahasiswa UMY lintas fakultas dan angkatan. Rangkaian agenda kegiatan KKL Media 2014 adalah dengan mengunjungi sejumlah media diantaranya Republika Online, Kompas Daily, NET. TV, SCTV dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
Menurut Cadika Sebelumnya UKM Nuansa juga pernah menyelenggarakan KKL Media ditahun 2013 dikota yang sama. KKL Media 2014 ini mengangkat tema “Menilik Dapur Redaksi, di Balik Media Tersaji”, dikarenakan kegiatan sebagian besar adalah kunjungan dan pengamatan langsung bagaimana redaksi media bekerja hingga proses penerbitan, dari mulai pengumpulan data atau peliputan hingga berita tersebut beredar ditengah masyarakat.
“sebenarnya ini kali keduanya UKM Nuansa menyelenggarakan kegiatan ini tahun lalu di jakarta juga, tapi yang berbeda hanya tema dan lokasi kunjungannya saja, tema sekarang Menilik Dapur Redaksi, di Balik Media Tersaji. Kami mengangkat tema ini karena kegiatan ini sebagian besar adalah kunjungan dan pengamatan langsung, nanti mahasiswa akan diajak untuk melihat secara langsung bagaimana rekdaksi di suatu media bekerja hingga saat proses penerbitan, misalnya dimulai dari pengumpulan data atau peliputan hingga berita itu jadi dan beredar di tengah masyarakat” ujarnya.
Selain itu, salah satu peserta kegiatan Wahyu Nanda mengungkapkan padangannya setelah melihat redaksi dari berbagai media di jakarta, dirinya menjelaskan bahwa tantangan dalam industri media saat ini sangatlah berat, banyak hambatan yang mengikis idealisme jurnalistik di era demokrasi. Faktor politik dan ekonomi merupakan hal yang masih dominan mempengaruhi media hingga kini, walaupun kebebasan pers terus di gaungkan.
“Tantangan dalam industri media saat ini sangatlah tidak mudah. Banyak sekali godaan dan hambatan yang mengikis idealisme jurnalistik terutama di era demokrasi yang dihadapi di Indonesia. Faktor politik dan ekonomi merupakan hal yang masih dominan mempengaruhi media hingga kini, walaupun kebebasan pers digembar-gemborkan. Seperti cerita Pak Raymond Kaya, Pemimpin Redaksi SCTV saat berbagi ilmunya dengan kami ketika diskusi berlangsung.” Imbuhnya.
Panitia berharap, semoga KKL Media tahun ini mampu mengawali persiapan para mahasiswa yang tertarik terjun dalam dunia jurnalistik. Seperti yang diungkapkan sebelumnya, bahwa tantangan pekerja media di masa yang akan datang tidak bisa dianggap mudah, idealisme menjadi dipertaruhkan.
“kegiatan ini semoga bisa menjadi awal dari para mahasiswa untuk mempersiapkan diri bagi yang tertarik untuk menjadi jurnalis, anggap saja ini sebagai start diawal dengan melihat dapur redaksi media yang kita kenal itu seperti apa. Ini merupakan kesempatan langka masuk ke redaksi media ternama” jelas Mega Oktarina.