Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tapak Suci Putera Muhammadiyah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengirimkan 8 orang atlet untuk mengikuti Kejuaraan Nasional Pencak Silat Antar Mahasiswa yang diadakan oleh Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) Palembang, Selasa – Jum’at (20-23/11). Kontingen Tapak Suci UMY menargetkan 3 medali emas pada kejuaraan kali ini.
Atlet yang bertanding di Kota Palembang terdiri dari 6 kategori tanding dan 2 orang yang akan bermain pada kategori seni tunggal. Kedelapan atlet itu ialah Wahidah Nur Rohmah (Kelas A Putri), Shofi Choirunnisa (Kelas C Putri), Ani Lamada (Seni Tunggal Putri), Vicky Julpra Pranata (Kelas B Putra), Ikhwanudin Arif (Kelas A Putra), Panji Nugroho (Kelas C Putra), Hamsyin Basri (Kelas D Putra), dan Ahmad Furqon Ma’ruf (Seni Tunggal Putra).
Muhammad Husni Mubarok selaku pelatih menjelaskan bahwa kejuaraan kali ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi seluruh tim. Persiapan yang dilakukan oleh tim terbilang pun terbilang mepet. Pasalnya, hanya dalam kurun waktu satu bulan, ia beserta tim pelatih menyiapkan seluruh komposisi personil yang akan berlaga.
“Kejuaraan kali ini menjadi tantangan besar bagi kami, persiapan singkat dan bermain di luar pulau jawa membuat kami harus bermain total tanpa beban. Tetapi meski dengan keadaan seperti itu kami optimis untuk membawa pulang 3 keping medali emas,” ujarnya saat ditemui saat prosesi pelepasan kontingen oleh Rektor UMY pada Sabtu (17/11) bertempat di Gedung AR. Fachruddin A. Kampus Terpadu UMY.
Husni pun berharap kepada seluruh atlet untuk tidak ragu dalam bertanding dan tidak merasa terbebani oleh apapun. Dia pun menjelaskan apabila seorang atlet bermain dalam tekanan akan menyebabkan hilangnya fokus dan memperburuk kualitas saat berlaga. Oleh sebab itu, komunikasi antar anggota tim harus tetap terjalin untuk menjaga mental seluruh atlet. “Semakin baik komunikasi yang kami lakukan maka akan semakin kuat mental yang di miliki oleh atlet,” imbuhnya.
Kemudian, Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P. berpesan kepada tim yang akan bertanding di Polsri untuk menggunakan ajang ini sebagai sarana dakwah Islam. Hal ini dikarenakan Perguruan Tapak Suci menjadi salah satu organisasi otonom (ortom) Muhammadiyah. Untuk itu, kontingen pencak silat UMY harus bisa bersikap santun kepada siapa pun. “Tapak Suci adalah ortom dari Muhammadiyah, maka kalian harus bisa bersikap baik. Karena keberangkatan kalian bukan hanya untuk bertanding, tetapi untuk syi’ar islam,” imbuhnya. Gunawan mengharapkan seluruh atlet bisa bertanding dengan maksimal dan bisa meraih hasil yang sudah ditargetkan.(ak)