Indonesia digolongkan sebagai negara yang belum memiliki kemajuan untuk bersaing dengan negara lain di dunia, bahkan di Asia Tenggara pun Indonesia masih sering dipandang sebelah mata oleh para negara tetangga. Hal ini lantaran belum adanya kemampuan Indonesia dalam mengelola sumber daya alam (SDA) secara optimal meskipun kekayaan alam negeri ini sangat besar. Dari perspektif sumber daya manusia (SDM), Indonesia lebih dikenal dengan Negara yang hanya memiliki potential power tetapi tidak memiliki mobilized power mengingat rendahnya kualitas SDM. Demikian disampaikan Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Dasron Hamid, M.Sc dalam persiapan menyongsong Milad UMY ke 30, Selasa (1/2).
Hal ini diyakini akar persoalan yang paling mendasar adalah hilangnya karakter pemimpin dan masyarakat yang berpusat pada prinsip dan nilai sehingga kehilangan kemandirian dan perannya dalam mewarnai peradaban dunia. Sebagai contoh maraknya kasus mafia hukum dan peradilan yang menunjukkan lemahnya kualitas dirinya yang diukur dari keteguhannya memegang prinsip dan nilai yang diyakininya. Generasi ini membangun kualitas dirinya secara inside out, bukan outside in. Masalah yang dihadapi bangsa ini tak akan berkembang bila pemimpin dan rakyat bangsa ini memiliki kekuatan karakter. Oleh karenanya, diperlukan sebuah cara untuk membangun karakter bangsa generasi masa depan, yang dimulai dengan pendidikan.
Pada titik inilah sebagai salah satu Amal Usaha Muhammadiyah , Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) di usianya yang ke 30 tahun pada 1 Maret 2011 merasa perlu untuk mengangkat tema “Tumbuh membangun karakter bangsa” sebagai wujud keprihatinan terhadap situasi kehidupan berbangsa saat ini yang tidak merepresentasikan karakter kehidupan sebuah bangsa yang besar. UMY sebagai bagian dari bangsa merasa turut bertanggung jawab terhadap pengembangan karakter generasi masa depan calon pemimpin bangsa, yang berpegang pada prinsip dan nilai (principle center leader), bukan generasi yang selalu mencemaskan citra sosialnya.
Disamping itu, tema ini diharapkan membangkitkan semangat UMY bersama-sama dengan institusi pendidikan lain di seluruh negeri ini untuk melakukan evaluasi terhadap langkah-langkah yang selama ini telah ditempuh yang terbukti belum mampu sepenuhnya menghasilkan lulusan berkarakter . Pada saat yang sama, di usianya ke 30 th ini, mengawali abad ke 2 Muhammadiyah, UMY menjadikan momentum hari lahirnya sebagai awal upaya dan usaha yang cerdas, kreatif serta bersungguh-sungguh mengembangkan proses pembelajaran dalam rangka mencetak generasi masa depan yang berkarakter dan kompeten.
Sebagai bagian dari rangkaian MILAD ke-30 ini, UMY akan mengawalinya dengan Orasi Budaya yang rencananya dihadiri oleh mantan Presiden RI dan Menristek RI, serta Cendekiawan Muslim, Prof. Dr. BJ Habibie di Sportorium UMY, 5 Februari 2011. Selanjutnya diikuti kegiatan seperti pengabdian kepada masyarakat melalui peletakan batu pertama renovasi SD Tamantirto (6 Februari), International Seminar with National Institute Information Technology (NIIT) (19 Februari), Malam refleksi yang menghadirkan Ebiet G.Ade (27 Februari), Peresmian BMT UMY oleh Jusuf Kalla, Pasar Murah & pendampingan korban Erupsi Merapi (Maret), Olah Raga dan Seni (Maret), Family Gathering (Maret), Expo (April), dan sebagai puncaknya Pidato Milad yang disampaikan oleh Pengusaha Muda, Sandiaga Uno pada pertengahan Maret.
Lebih lanjut, Prof. Dr. BJ Habibie akan memberikan orasi budayanya dengan tema: ‘Strategi pengembangan sumber daya manusia (SDM) dalam rangka mengatasi kemiskinan dan persaingan global’. Orasi tersebut diharapkan dapat menciptakan kesadaran komponen bangsa untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas SDM sehingga negara dapat melepaskan diri dari belenggu kemiskinan yang bermuara pada kesiapan dalam menghadapi persaingan global.
Dalam orasi tersebut, direncanakan sebanyak 1000 orang hadir, antara lain pengurus PP Muhammadiyah, PP Aisyiah, Pusat Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM), Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan Pimpinan Wilayah Aisyiyah DIY, AMM tingkat wilayah Propinsi DIY dan Tingkat Kabupaten/ Kota se-DIY, Muspida se- Propinsi DIY, Muspika Kecamatan Kasihan, Pimpinan Perguruan Tinggi se-DIY, Tokoh masyarakat dan Pelajar SMU berprestasi.