Dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan program penelitian dan inovasi di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Lembaga Riset dan Inovasi (LRI) UMY mengadakam Research and Innovation Networking Expo: Government, Business, Academics and Industrial Meeting pada Rabu (11/08) melalui kanal Zoom Meeting. Setidaknya 186 peserta hadir dalam forum ini yang terdiri dari perwakilan dunia industri, lembaga pendidikan dan perguruan tinggi, serta lembaga pemerintahan.
Rektor UMY, Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM dalam sambutannya mengatakan bagaimana pentingnya networking dalam riset. “Networking antara pemerintah, perguruan tinggi, dan dunia industri sangat penting karena hal ini bisa menjadi pengurai permasalahan nyata yang ada di masyarakat khususnya di bidang teknologi maupun inovasi,” terang Gunawan.
Gunawan juga berharap UMY bisa bersinergi dengan baik dengan stakeholder yang ada. “Besar harapannya kita mampu bersinergi dengan baik agar kita bisa sama-sama memberikan sumbangsih terbaik kepada bangsa dengan membantu menuntaskan permasalahan yang ada di masyarakat melalui teknologi dan inovasi dengan adanya sinergi ini,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pembina Harian UMY, Dr. Agung Danarto, M.Ag. mengatakan forum ini adalah suatu forum untuk mensinergikan penelitian dan inovasi UMY agar riset serta inovasi yang dihasilkan lebih bermanfaat. Selain itu juga sebagai salah satu bentuk ikhtiar UMY untuk menjadi Research Excellent University.
“UMY sedang banyak melakukan penelitian serta inovasi karena UMY sedang berproses menjadi Research Excellent University, sehingga forum ini juga penting adanya agar penelitian dan inovasi yang dihasilkan bisa bermanfaat untuk khalayak ramai,” ujarnya.
Mengingat biaya dalam melakukan penelitian tidaklah murah, menurut Agung bersinergi dengan berbagai macam stakeholder sangatlah penting. “Dengan adanya sinergi antara peneliti, universitas, pemerintah, dunia industri dan stakeholder lainnya kita harapkan penelitian yang dilakukan lebih low cost,” tambahnya.
Tak hanya itu, Agung juga memaparkan bahwa sudah ada 29 riset UMY yang sedang dihilirisasi. “Alhamdulilah, saat ini juga sudah ada 29 riset UMY yang sedang dalam proses hilirisasi di bidang industri dan usaha. Harapannya hal ini bisa dilanjutkan oleh dunia industri agar membawa kebermanfaatan baik bagi industri itu sendiri maupun masyarakat,” ungkapnya.
Dalam forum ini juga turut hadir Kepala LLDikti Wilayah V, Didi Achjari, S.E., M.Com., Ak., CA.,. Dalam sambutannya ia mengapresiasi UMY. “Expo ini adalah salah satu cara UMY dalam menangani masalah penelitian, sehingga kita perlu acungi jempol dan memberikan apresiasi,” ucap Didi. Ia berpesan agar penelitian tidak cukup berakhir dalam bentuk laporan dan publikasi saja, tapi perlu implementasi nyata. “Penelitian tidak seharusnya berakhir di laporan saja, tapi perlu ada aplikasi nyata di masyarakat. Di sinilah peran kritikal universitas dibutuhkan dalam mengubah produk penelitian menjadi suatu produk yang bisa dinikmati masyarakat dengan harga terjangkau,” tuturnya.
Senada dengan rektor dan Kepala BPH UMY, Didi juga mengingatkan pentingnya bersinergi dalam hal ini. “Kolaborasi antar sektor seperti pemerintah, perguruan tinggi, dunia industri dan masyarakat sangat penting dalam menjawab permasalahan nyata yang ada di masyarakat,” pungkas Didi. (RM)