Berita

UMY Bahas Kompetensi Mahasiswa di Bidang Kewirausahaan dengan STIE Lamaddukelleng Sulawesi Selatan

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) memiliki akreditasi A dan beberapa prestasi yang didapatkan diantaranya yaitu menempati peringkat 3 perguruan tinggi swasta nasional. Dengan prestasinya tersebut, UMY pun menjadi salah satu tempat tujuan universitas lain untuk berkunjung dan saling mempelajari sistem pendidikan yang dilakukan. Salah satunya yakni menjadi tujuan bagi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Lamaddukelleng Sulawesi Selatan untuk melakukan study banding yang diadakan pada hari Rabu (6/7) di Ruang Sidang Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Gedung Ki Bagus Hadikusumo, UMY.

Kegiatan study banding ini dihadiri oleh mahasiswa dan dosen STIE Lamaddukelleng dan disambut oleh dekan, kaprodi serta perwakilan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan membahas tentang bagaimana meningkatkan kompetensi mahasiswa di bidang kewirausahaan.

Meika Kurnia Puji Rahayu Dyah Anggraeni, S.E., M.Si., Wakil Dekan Kemahasiswaan dan Kerjasama Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMY menyampaikan bahwa untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa di bidang kewirausahaan, mahasiswa FEB UMY melalui komunitas kewirausahaannya mengadakan AHMOR (Ahad Morning) yaitu pasar rakyat yang diadakan setiap minggu pagi dan juga merupakan inkubator bisnis bagi mahasiswa yang memiliki minat bisnis. “Di UMY sendiri kita juga memiliki marketplace seperti Lazada atau Buka Lapak yaitu Bedukmutu (Bela Beli Produk Muhammadiyah Bermutu) yang merupakan pasar online yang bisa digunakan oleh dosen, mahasiswa maupun warga Muhammadiyah yang ingin bergabung menjadi mitra bisnis,” jelasnya.

Demikian dengan Isthofaina Astuty, SE., M.Si, Sekretaris Prodi Manajemen UMY menjelaskan bahwa pada dasarnya di prodi manajemen memiliki cita-cita agar mahasiswa dapat menumbuhkan jiwa entrepreneur. “Terdapat 18 SKS yang berkaitan dengan kewirausahaan, dari semester awal dibekali dengan konsep-konsep kewirausahaan secara dasar, softskill terkait entrepreneur, dilanjutkan dengan perencanaan bisnis sejumlah 6 SKS, kemudian ada praktik dengan membuka pasar secara internal, yaitu antar mahasiswa atau dengan dosen,” paparnya.

Dijelaskan juga bahwa di UMY terdapat inkubator bisnis, yaitu SEBI yang mewadahi mahasiswa dengan minat di bidang kewirausahaan. Selanjutnya juga dijelaskan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa di bidang kewirausahaan juga diwajibkan untuk mengikuti program Pekan Kreatifitas Mahasiswa (PKM) khususnya di bidang PKM-K. (sofia)