Berita

UMY Bekali 6000 Mabanya dengan Pendidikan Kepribadian Ketuhanan

Kondisi moralitas bangsa yang semakin hari semakin memprihatinkan, menjadi tantangan tersendiri bagi institusi atau lembaga pendidikan. Institusi pendidikan sebagai wadah lahirnya para penerus bangsa, juga dituntut untuk mampu memberikan pendidikan terbaiknya, agar moralitas dan karakter anak didiknya baik.
 
Hal itu pulalah yang kemudian mendasari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali mengadakan Kuliah Intensif Al-Islam (KIAI) untuk yang ketiga kalinya. Melalui KIAI ini UMY mencoba membentuk mahasiswanya agar memiliki kepribadian ketuhanan dan moralitas yang baik. “Melalui kegiatan ini kami mencoba membentuk karakter pribadi mahasiswa yang memiliki kedekatan dengan Tuhan, memiliki kesadaran ketuhanan dan moralitas yang baik,” ungkap Miftahul Haq, penanggungjawab kegiatan KIAI saat ditemui di Unires Putri UMY, Rabu (25/12).
 
Menurutnya juga, kepribadian ketuhanan yang akan diberikan pada mahasiswa baru itu tidak lain adalah untuk memberikan kesadaran pada mahasiswa, tentang keberadaan Tuhan. Selain itu juga untuk memberikan kesadaran bahwa Tuhan itu dekat dengan mereka. “Jadi, dalam kehidupan mereka sehari-hari, baik itu dalam dunia akademik maupun di luar akademik, sikap dan perilaku mereka bisa mencerminkan sikap ketuhanan. Seperti jujur, bertanggungjawab, atau berhati-hati dalam bergaul dengan orang lain,” ujarnya.
 
Selain itu, kegiatan KIAI ini juga menjadi kegiatan yang penting baik bagi mahasiswa maupun UMY sendiri. Sebab menurut Miftah, kegiatan ini merupakan tanggungjawab UMY sebagai sebuah institusi pendidikan, yang harus memberikan pendidikan terbaiknya pada mahasiswa. “Sementara mahasiswa sebagai manusia dewasa juga memiliki tanggungjawab untuk mempelajari tetang agama dan Tuhannya. Karena itulah kegiatan ini menjadi kegiatan yang penting bagi kami, sebab kami juga ingin menambah kesadaran mahasiswa untuk selalu meningkatkan kualitas moralnya,” paparnya.
 
Di sisi lain, Dr. M. Khaeruddin Hamsin, M.A, kepala Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI) UMY mengatakan bahwa KIAI ini merupakan kegiatan lanjutan dari Orientasi Dasar Studi Islam (OSDI), yang merupakan bagian dari semangat untuk menjadikan kompetensi mata kuliah Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) di UMY, tidak hanya sekadar menjadi bekal bagi mahasiswa dalam pengetahuan dasar Islam. “Akan tetapi juga dibutuhkan upaya yang sistematis dan pragmatis dalam melakukan pembinaan terhadap mahasiswa agar mereka dapat memahami, memperdalam dan akhirnya mampu mengaplikasikan ajaran Islam secara menyeluruh dalam kehidupan sehari-harinya. Dan menjadikannya sebagai pandangan hidup di masa yang akan datang. Sehingga dengan begitu, mahasiswa dapat menjadi insan akademis yang berkarakter dan berkepribadian Muslim sesuai dengan visi UMY yaitu mewujudkan insan kademis yang unggul dan Islami,” jelasnya.
 
Khaeruddin juga mengharapkan bahwa mahasiswa nantinya tidak hanya memiliki bekal pendidikan kepribadian ketuhanan dan moralitas saja, tapi juga memiliki semangat dan kemauan untuk menjalankan ibadah secara tepat dan benar, serta istiqamah. “Beribadah bukan hanya tugas yang dibebankan Tuhan pada manusia. Akan tetapi, dengan ibadah yang dilaksanakan secara tepat, benar dan terus-menerus, akan menghantarkan pelakunya menjadi pribadi yang memiliki perilaku yang baik yang didasarkan pada nilai-nilai agamanya,” pungkasnya.

 

Adapun kegiatan KIAI yang diperuntukkan bagi semua mahasiswa baru UMY ini akan berlangsung selama satu semester. Dan akan dimulai pada 23 Desember 2013 hingga 20 Juni 2014, dan akan bertempat di asrama putri, Unires UMY. (Sakinah)