Berita

UMY Bentuk Tim Satgas Kampus Senyaman Taman

Dalam upaya mengurangi permasalahan perokok di Indonesia yang semakin tahun prosentasenya semakin meningkat, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ikut berkomitmen untuk ikut menanggulangi persoalan tersebut. Langkah yang dilakukan UMY adalah dengan membuat program “Kampus Senyaman Teman” yang merupakan singkatan dari kampus sehat, nyaman, tertib, aman. Tak hanya itu, UMY juga membentuk tim satuan tugas demi menyukseskan program “Kampus Senyaman Taman”.

Hal tersebut diungkapkan Wakil Rektor Bidang Akademik UMY, Dr. Sukamta, S.T., M.T dalam acara puncak perayaan Hari Tanpa Tembakau Sedunia tahun 2019, yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bekerjasama dengan Muhammadiyah Tobacco Control Center (MTCC) UMY. Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis (11/7), di gedung KH. Ibrahim E.6 Kampus Terpadu UMY.

Dalam pemaparannya, Sukamta menyebutkan bahwa program Kampus Senyaman Taman tersebut akan melibatkan seluruh civitas akademika UMY. Karena itu pula dibentuklah tim satgas yang terdiri dari Pimpinan Universitas, Pimpinan Fakultas dan Prodi, Unit-unit kerja, Satpam, dan organisasi-organisasi kemahasiswaan.

“Tugas mereka nantinya akan melakukan tindakan-tindakan persuasif, seperti mengkampanyekan dan mengajak sesama temannya agar bisa ikut mengimplementasikan program Kampus Senyaman Taman ini. Karena biasanya jika teman sendiri yang memberi tahu, akan lebih mengena. Baru kemudian bila terjadi ketidaktaan atau pelanggaran, maka akan dibina langsung oleh lembaga-lembaga yang telah kami tunjuk, seperti MTCC, pusat disabilitias, klinik Firdaus, klinik berhenti merokok di AMC, dan pembinaan langsung dari pimpinan universitas yakni Wakil Rektor Bidang Sumberdaya Manusia,” ujarnya.

Hal tersebut juga dikuatkan oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P. Dalam sambutannya ia menyampaikan bahwa UMY telah konsisten 5 kali berturut turut memenangkan green campus award. “Untuk itu UMY sangat fokus dalam kegiatan kebersihan dan kesehatan lingkungan di kampus. Karena prestasi akademik sangat berhubungan dengan kesehatan lingkungan kampus,” ungkapnya.

Tidak hanya tentang bahaya merokok, instumen dari program Kampus Senyaman Taman ini menurut Gunawan juga memiliki 4 poin penting, yaitu kampus bebas asap rokok; kampus bersih hijau; kampus ramah disabilitas; serta kampus tertib dan aman. “Arsitektur pembangunan gedung di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta juga mulai difikirkan agar berkonsep green dan ramah disabilitas. Salah satu contoh pembangunan gedung baru UMY yang menggunakan konsep green dan ramah disabilitas adalah gedung admisi yang terletak di bagian depan kampus. Diharapkan dengan dibangunnya gedung berkonsep green ini bisa menginovasi UMY untuk membangun gedung berkonsep green kedepannya dan semakin banyak penghargaan yang diraih,” imbuhnya.

Acara Hari Tanpa Tembakau Sedunia ini juga diselenggarakan di 3 kota lainnya, yaitu Jakarta, Bali, Bogor. UMY sendiri sebagai tuan rumah penyelenggaraan acara ini. Dalam acara ini juga dilakukan video conference yang menghubungkan 4 kota, yakni Jakarta, Bali, Bogor dan Yogyakarta. Tema yang diusung dalam acara ini adalah “Jangan Biarkan Rokok Merenggut Nafas Kita”. (ads)