Berita

UMY BERI ORIENTASI PEKERTI BAGI CALON DOSEN UMY

Sebanyak lima puluh calon dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta mengikuti Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI), yang diadakan di gedung AR. Fachruddin A lantai 5 pada, Senin (11/1). Pada kesempatan tersebut, para calon dosen UMY diberi pelatihan selama enam hari terkait orientasi pelatihan PEKERTI, teknik pembuatan proposal dan penelitian, kualitas pembelajaran, etika dan profesi dosen, media pembelajaran dan E-Learning, Assessment, serta orientasi Al- Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK).

Terkait pelatihan tersebut, Kepala Badan Pembina Harian (BPH), Prof. Dr. Syamsul Anwar., MA mengungkapkan bahwa selain pengetahuan, pemahaman bahasa asing sangat diperlukan bagi dosen. “Bahasa Asing perlu dipegangi betul-betul, tiada hari tanpa Bahasa asing. Untuk membiasakannya, pagi untuk mempelajari Bahasa Inggris, malamnya untuk Bahasa Arab. Bahasa Arab ini juga penting, karena bahasanya umat Islam,” tutur Prof. Syamsul saat mengisi sambutan tersebut.

Selain penuturan terkait Bahasa, Prof. Syamsul juga menyampaikan, untuk mempertahankan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) UMY dengan predikat A tersebut setiap dosen yang belum S3 diharapkan dapat melanjutkan kuliahnya hingga meraih gelar doktor. “Untuk AIPT diharapkan di PEKERTI ini dalam perjanjian dosen, dapat memenuhi doktor. Bagi yang belum memiliki gelar doktor, diharapkan dapat meneruskan belajar sampai ke jenjang S3,”harapnya.

Sementara itu, Kepala Lembaga Pengembangan Pembelajaran (LPP), Dr. Suryanto mengatakan setiap dosen perlu memiliki kemampuan menulis jurnal online maupun jurnal Internasional. Selain itu juga perlu mengetahui standar evaluasi pembelajaran dan assessment. “Dalam assessment ini sangat diperlukan untuk mengetahui kemampuan setiap mahasiswa melalui uji kompetensi. Biasanya mahasiswa itu tidak belajar kalau tidak ada tes atau ujian,”imbuhnya.

Suryanto menambahkan, dalam pelatihan yang diadakan pada tanggal 11 sampai 16 Januari tersebut, para calon dosen diberikan teknik pembuatan bahan ajar, seperti buku ajar, modul, dan diktat. “Untuk teknik pembuatan bahan ajar, dikti (pendidikan tinggi, red) juga akan memberikan dana yang lumayan, yaitu 25 juta rupiah,”ungkapnya.

Selanjutnya Kepala Biro Sumber Daya Manusia, Rini Juni Astuti, S.E.,M.Si dalam sambutannya mengharapkan bagi setiap calon dosen dapat mensupport UMY agar tetap terakreditasi A. “Supaya UMY ini tetap mempertahankan AIPT A, maka setiap calon dosen di sini harus tetap mensupport dengan akademik, penelitian, maupun pengabdian masyarakat. Sehingga dapat mengharumkan nama UMY dan UMY menjadi Universitas yang jauh lebih baik,” harap Rini. (have)