Sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat dan upaya pengembangan Muhammadiyah, Universitas Muhamadiyah Yogyakarta (UMY) sebagai salah satu amal usaha Muhammadiyah memberikan Beasiswa Program Studi Pendidikan Dokter bagi lima santri kurang mampu dari Panti Asuhan dan Pondok Pesantren Muhammadiyah di Indonesia.
Kelima santri ini memperoleh beasiswa secara penuh untuk mengikuti perkuliahan Program Studi Pendidikan Dokter di UMY hingga selesai selama 6 tahun. Ini menjadi kali kedua bagi UMY memberikan beasiswa penuh pendidikan dokter setelah tahun lalu sebanyak tiga mahasiswa menerima bantuan dari program serupa.
Menurut Kepala Biro Penerimaan Mahasiswa Baru UMY, Dr. Siti Dyah Handayani, SE, MM, lima orang calon mahasiswa ini lolos setelah melewati sejumlah rangkaian seleksi yang dilakukan panitia penerima mahasiswa baru. Menurut Siti, ada 62 orang pendaftar yang mengikuti seleksi administrasi. Seluruhnya pendaftar ini berasal dari Pondok Pesantren dan Panti Asuhan milik Muhammadiyah se-Jawa dan Sumatra. “Lima orang dinyatakan tidak lolos karena berkas-berkasnya tidak sesuai dengan persyaratan. Penerima beasiswa ini adalah siswa SMA atau sederajat dari jurusan IPA yang memiliki potensi namun kurang mampu” terangnya.
Lalu lanjut Siti, pendaftar yang lolos lalu berhak mengikuti seleksi lanjutan berupa Computer Based Test (CBT), tes psikologi, dan tes wawancara. Dari rangkaian seleksi inilah diperoleh 5 orang penerima beasiswa yang dinilai paling baik di antara para pendaftar. “Kelima yang lolos berasal dari sejumlah Pondok Pesantren dan Panti Asuhan di Gunung Kidul, Pekalongan, Kudus hingga Majalengka”.
Sementara Wakil Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UMY, dr. Hj. Ekorini Listiowati menjelaskan, UMY menanggung biaya pendidikan yang dibutuhkan para penerima beasiswa ini. Mulai dari biaya SPP Rp 9 juta/semester, Dana Pengembangan Pendidikan (DPP) Rp 150 juta, Biaya buku perkuliahan Rp 700 ribu/semester, dana penelitian Rp 3 juta, dan juga biaya hidup per bulan serta biaya-biaya lain. “Jika ditotal, setiap anak berhak atas bantuan dana lebih dari Rp 250 juta. Selain itu mereka juga akan tinggal di Asrama Mahasiswa UMY, University Residence”, terangnya.
Ekorini melanjutkan, beasiswa ini diberikan atas dasar upaya UMY untuk mengembangkan amal usaha Muhammadiyah. Menurutnya, Pendidikan Dokter memang diadakan untuk memenuhi tugas UMY sebagai amal usaha Muhammadiyah. Karena itu menurutnya, seluruh penerima beasiswa selanjutnya juga diwajibkan mengabdi di Rumah sakit atau amal usaha Muhammadiyah lain di bidang kesehatan.
“Beasiswa ini menjadi jembatan tiga bidang amal usaha Muhammadiyah. UMY dan pondok pesantren sebagai amal usaha bidang pendidikan, panti asuhan pada bidang sosial, dan rumah sakit pada bidang kesehatan. Dengan demikian, upaya ini dapat membantu memenuhi kebutuhan sejumlah Rumah Sakit Muhammadiyah yang masing membutuhkan dokter. Mereka yang kurang mampu namun berkualitas kami harapkan dapat berkontribusi dengan program ini” pungkasnya.