Berita

UMY Berikan Penghargaan Untuk Tokoh Pendidikan Muhammadiyah

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) terus menunjukkan kepeduliannya dengan memberikan penghargaan paket umroh untuk pengabdi, khususnya tokoh pendidikan Muhammadiyah. UMY bekerja sama dengan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pendidikan Non Formal (PNF) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyaring dan menyeleksi siapa tokoh yang pantas untuk menerima penghargaan paket umroh tersebut.

Penghargaan umroh tahun ini diberikan kepada mantan Kepala Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah Sapen 3, Bapak Sutrisno, S.Pd yang sudah wafat sejak tahun 2022. Namun penghargaan ini disetujui dan dialihkan kepada istri alm Bapak Sutrisno, Ibu Saufyani Rochmah, dan diserahkan oleh Rektor UMY pada Selasa (17/9) di Lobi Rektor Gedung AR. Fakhruddin A UMY.

Rektor UMY Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM., ASEAN Eng. dalam acara Penyerahan Life Time Achievement Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah dan UMY, memberikan alasan terhadap pengalihan penghargaan umroh tersebut karena sosok istri hebat yang selalu mendukung suaminya dalam segala keadaan.

“Di balik laki-laki yang hebat ada wanita yang lebih hebat. Maka ketika pihak Dikdasmen memberitahu saya penghargaan umrohnya dialihkan ke istirnya, saya langsung setuju,” tandas Gunawan.

Alm Bapak Sutrisno, S.Pd selama hidupnya melakukan pengabdian pendidikan terhadap sekolah-sekolah Muhammadiyah, khususnya SD Muhammadiyah Sapen 3. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan Wakil Sekretaris Majelis Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah Abdullah Mukti, M.Pd, bahwa dampak dari pengabdian alm Sutrisno sangat bersejarah.

“Semua yang ditinggalkan Pak Sutrisno sangat mengukir sejarah, karena SD Muhammadiyah Sapen 3 menjadi outstanding school atau sekolah utama berkat Pak Sutrisno,” ungkap Mukti.

Mukti juga memberikan apresiasi terhadap UMY yang telah berbakti dan peduli dengan sekolah Muhammadiyah. Salah satunya dengan adanya penghargaan yang diberikan kepada istri alm Sutrisno tersebut.

“Bakti UMY sangat luar biasa, kami sangat mengapresiasi upaya dari pionir utama sekolah madrasah Muhammadiyah kita tercinta terutama UMY. Insha allah penghargaan ini sebagai tanda mata kalau kami tidak tinggal diam. Semoga ini menjadi kegiatan baik yang dipelopori oleh UMY,” jelas Mukti.

Sementara itu, Saufyani Rochmah istri alm Sutrisno tidak menduga kalau alm suaminya akan mendapat penghargaan tersebut berkat pengabdiannya di dunia pendidikan. Mulai dari menjadi seorang guru bahkan sampai menjelang wafat masih terus menerapkan ilmu yang dimilikinya.

“Alhamdulillahirobbil alamin, tidak menyangka dan tidak mengira kalau alm bapak Sutrisno dapat penghargaan yang sebesar ini berkat pengabdian beliau dari tahun 1964 jadi guru sampai 2005 pensiun dan sampai akhir khayat nya beliau tetap semangat dalam mengembangkan ilmunya,” tutup Saufyani. (Ndrex)