Berita

UMY berkomitmen Menghasilkan Perawat yang Cerdas dan Bertanggung Jawab

Semakin majunya ilmu kedokteran dewasa ini mengharuskan adanya perawat mandiri yang punya keahlian khusus. Perawat modern harus memiliki keahlian dan masih banyak bidang yang bisa dipelajari untuk menjadi perawat yang expert. Salah satu keahlian khusus yang menjadi kebutuhan saat ini adalah perawat yag mengkhususkan diri dalam perawatan luka.

Hal tersebut disampaikan Dekan FKIK UMY dr. H. Erwin Santosa, Sp. A., M.Kes dalam acara Seminar dan Workshop Advanced Wound Care Management: Clinical Application pada Minggu (20/03) di Asri Medical Center (AMC).

Erwin memperkirakan beberapa tahun mendatang tantangan dunia kesehatan akan semakin kompleks dan harus dapat diantisipasi, baik oleh dunia pendidikan (kampus) maupun dunia pelayanan. Perawat, sebagai bagian dari tenaga kesehatan, kedepannya sebaiknya memiliki keahlian khusus seperti halnya dokter yang bisa memiliki spesialisasi dibidang tertentu. Keahlian khusus yang dimiliki perawat tentunya akan berpengaruh terhadap renumerasi yang akan didapat.

Ia juga mengungkapkan bahwa perawat itu harus cerdas dan bertanggung jawab. Cerdas berarti dengan pendidikan sedangkan bertanggung jawab berarti taat dengan regulasi yang berlaku.

Lebih lanjut Erwin menegaskan komitmen UMY untuk menghasilkan lulusan perawat yang berkompetensi baik. UMY, ia menegaskan, harus punya keunggulan dalam pendidikan yang berkualitas. Ia menyambut baik diselenggarakannya acara semacam seminar dan workshop ini. Ia memandang acara seperti ini harus lebih sering diselenggarakan agar dikemudian hari dapat dihasilkan perawat mandiri.

“Sangat penting untuk lebih mendekatkan mahasiswa ke hal-hal yang lebih klinis. Persoalan menuju perawat mandiri tidaklah sederhana” ujarnya.

Seminar dan Workshop Wound Care Management: Clinical Application ini memfokuskan terhadap penanganan luka secara klinis. Hadir sebagai pembicara dalam Seminar dan Workshop ini Dr. Suriadi, RN, MSN, AWCS (Pakar dari FKIK Universitas Pontianak), dr. Jaqin SpB (dokter bedah PKU Muhammadiyah Yogyakarta) dan Yuni Permatasari Istanti (Pengajar FKIK UMY).

Acara ini total diikuti 330 orang dengan perincian 200 orang peserta seminar dan 130 orang mengikuti workshop. Jumlah ini diluar ekspektasi panitia yang hanya menargetkan 300 orang peserta seminar dan workshop. Workshop diisi oleh lima orang profesional dibidang bedah.