Berita

UMY Berkomitmen Untuk Capai World Class University

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berkomitmen untuk bisa mencapai prestasi sebagai salah satu Universitas Kelas Dunia (World Class University). Akreditasi A yang juga telah dicapai oleh UMY, bagi UMY bukan lagi sebagai tujuan akhir. Namun hal itu merupakan proses yang dilakukan UMY untuk menjadi World Class University.

Demikian dinyatakan Rektor UMY, Prof. Dr. Bambang Cipto, MA saat memberikan sambutan pengantar dan pembuka Rapat Kerja Tahunan (RKT) UMY, yang bertemakan “Peningkatan Mutu Akademik Dosen dan Kerjasama”. RKT yang diselenggarakan pada Senin, (11/8) di ruang sidang AR. Fachruddin B lantai 5, Kampus Terpadu UMY ini pun menjadi salah satu sarana untuk mewujudkan keinginan UMY tersebut.

Dalam sambutannya, Prof. Bambang Cipto mengatakan bahwa ada satu strategi yang bisa diterapkan UMY untuk bisa menjadi World Class University. Leapfrogging Strategy atau akselerasi keunggulan akademik, menjadi salah satu caranya. “Dalam Leapfrogging strategy tersebut, ada poin-poin yang harus kita lakukan, yakni memperbanyak dosen lulusan luar negeri untuk gelar S3, menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama dalam proses akademik, fokus pada bidang tertentu, banchmarking pada perguruan tinggi kelas dunia, serta melakukan inovasi kurikulum dan proses belajar mengajar,” paparnya.

Menurut Prof. Bambang Cipto, strategi tersebut perlu dijalankan oleh UMY dan ditanamkan pada seluruh civitas UMY. Sebab menurutnya, persaingan yang akan datang bukan lagi persaingan secara lokal. Namun sudah merambah semakin luas ke arah global dan internasional. “Karena itu, kita harus berlari untuk mengejar hal itu. Dan kami juga menekankan bagi para dosen untuk bisa melanjutkan studi S3 ke luar negeri,” ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Sekretaris Badan Pembina Harian (BPH) UMY, Ir. Dasron Hamid. Dirinya juga menekankan para dosen UMY untuk bisa melanjutkan studinya ke luar negeri. Sebab menurutnya, ada kekhawatiran dari pihak universitas mengenai keengganan para dosen untuk studi lanjut S3 ke luar negeri. “Padahal, beberapa tahun yang akan datang kita akan kembali melakukan akreditasi institusi. Hal ini juga untuk mempertahankan apa yang sudah kita raih. Sebab mempertahankan itu lebih sulit daripada meraihnya,” tuturnya.

Selain itu, dalam sambutannya, Dasron juga memaparkan beberapa prestasi yang baru diraih oleh UMY, diantaranya akreditasi A yang telah diperoleh oleh semua prodi non eksakta, beberapa prodi yang juga mendapat akreditasi baru seperti Farmasi, Bahasa Arab, MPHI dengan predikat akreditasi B dan Agroteknologi meraih predikat A. “Kita juga telah memberikan tambahan fasilitas RSP, Lab Farmasi FKIK, dan gedung Pascasarjana yang baru, untuk peningkatan mutu akademik. Selain itu juga akan ada rencana pembangunan gedung baru untuk unit kewirausahaan UMY seperti SEBI, PKBH, serta KAUMY. Kemudian juga akan ada penambahan area parkir untuk 1000 motor, dan penambahan untuk kebun fakultas Pertanian kurang lebih seluas 7000 m,” ungkapnya.