UI GreenMetric pada tanggal 17 Agustus kemarin berhasil mencatat Rekor MURI yang bertajuk “Penuangan Cairan Eco Enzyme oleh Perguruan Tinggi Terbanyak di Indonesia.” Acara ini merupakan bagian dari Festival Eco Enzyme 2024, dimana sebanyak 46 perguruan tinggi yang tergabung dalam UI GreenMetric turut ambil bagian. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menjadi salah satu dari perguruan tinggi yang berpartisipasi dalam aksi tersebut.
Ir. Tony K. Hariadi, M.T., IPM. selaku Kepala Bidang Data dan Informasi Strategis dari Badan Perencanaan dan Pengembangan (BPP) UMY, menyampaikan bahwa UMY berkontribusi dalam penuangan eco enzyme dengan menyumbangkan 100 liter dari total penuangan yang dilakukan. Sebelum acara penuangan, UMY memproduksi eco enzyme bersama mahasiswa dan dosen, yang kemudian digunakan untuk dituang di danau kampus.
“UMY berkomitmen untuk mendukung keberlanjutan di kampus. Dari 46 kampus yang tergabung dalam UI GreenMetric, hanya sebagian kecil yang berpartisipasi dalam kegiatan ini. Partisipasi kami dalam penuangan eco enzyme adalah salah satu wujud nyata dukungan terhadap sustainability,” kata Tony pada Senin (26/8).
UMY menunjukkan bahwa komitmennya terhadap praktik keberlanjutan bukan hanya sebatas konsep, tetapi juga diterapkan dalam tindakan nyata di kampus. Dengan pembuatan eco enzyme, UMY berkeinginan untuk menjernihkan danau-danau kampus dan membagikan eco enzyme kepada masyarakat.
“Dosen-dosen juga berpartisipasi melalui pengabdian di masyarakat terkait dengan pembuatan eco enzyme ini. Dosen UMY mengajarkan ke masyarakat, untuk memproduksi sabun, hand sanitizer, jadi tidak hanya dipakai untuk menuangkannya di danau kampus saja, tetapi juga untuk sabun dan sebagainya,” tandasnya.
Ia juga mengatakan, bentuk kepedulian UMY kepada lingkungan juga terbukti dari pengelolahan sampah yang dimiliki oleh UMY. Dengan memanfaatkan sampah organik di kampus untuk didaur ulang dan dibuat menjadi pupuk.
“Dengan ini, saya rasa itu tidak berhenti di eco enzyme saja, tapi di sustainability secara keseluruhan, UMY akan semakin concern untuk itu,” tegasnya.
Dengan adanya partisipasi dalam penuangan eco enzyme, UMY berharap dapat meningkatkan kualitas ekosistem di kampus, memperbaiki kondisi danau, dan mendukung SDGs (Sustainable Development Goals) terkait kehidupan bawah laut. Menurut Toni, Saat ini, SDGs tentang kehidupan bawah laut masih menjadi tantangan, dan UMY berkomitmen untuk memperbaiki kondisi tersebut.
“UMY ingin jadi lebih bersih ekosistemnya, bertambah ikan-ikannya, karena selama ini SDG’s tentang life underwater kita masih belum bagus. Dengan ikut penuangan eco enzyme dan kemudian kita maintance secara reguler supaya danau kami lebih bagus, maka SDGs tentang kehidupan bawah perairan itu akan meningkat. Jadi kami fokus melakukan penuangan eco enzyme supaya danau-danau UMY bisa dihuni oleh ekosistem yang lebih banyak,” pungkas Toni. (Mut)