Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali melanjutkan kerjasama dengan Universitätsklinikum Münster (UKM) atau University Hospital of Muenster Jerman. Kerjasama kali ini dilakukan dalam bentuk inisiasi Roundtable Discussion, Scientific Meeting dan Workshop mengenai pencegahan pencegahan penyakit, khususnya deteksi dini kejadian kanker dan kardiovaskular (penyakit jantung).
dr. Joko Murdiyanto, Sp.An selaku Kepala PKU Muhammadiyah di Yogyakarta mengatakan, kegiatan diskusi dan workshop pencegahan dan deteksi dini penyakit jantung dan kanker ini diselenggarakan karena melihat fenomena yang terjadi saat ini. Penyakit jantung dan vaskuler akhir-akhir ini sudah mengalami tren perubahan karakteristik, seiring dengan berkembangnya teknologi dan pengetahuan kedokteran masa kini. “Selain itu, di Jogjakarta ini juga banyak dihuni oleh orang-orang tua, yang punya harapan hidup kecil karena penyakit jantung dan kanker. Oleh Sebab itulah, kegiatan ini menjadi relevan jika diselenggarakan di sini, untuk membantu pengembangan dalam penanganan masalah penyakit jantung dan kanker,” ujarnya saat menjadi pembicara dalam Press Conference “An Update On Comprehensive Cardiovascular and Cancer Health Care Delivery Service” yang diselenggarakan pada Selasa (14/10) di Asri Medical Center, Yogyakarta.
dr. Joko juga mengatakan, bahwa Muhammadiyah sendiri juga belum memiliki tempat khusus atau pusat penanganan yang khusus menangani masalah penyakit jantung dan kanker ini. Karena itulah, PKU Muhammmadiyah di Yogyakarta menerima kerjasama yang dilakukan antara UMY dengan University Hospital of Munster Jerman dengan PKU Muhammadiyah, untuk mendirikan pusat penanganan kardiovaskular dan kanker di lingkungan Muhammadiyah secara holistik dan komprehensif.
Hal senada juga disampaikan oleh Prof. Dr. Med. Rasjid Soeparwata, Sp.B, Sp.B(K) V, SpBTKV (K) (DIGM) (Chairman of Steering Comitte of Muhammadiyah Cardiovascular Center), menurutnya kasus pasien yang mengalami penyakit struk dan kanker paling banyak ditemui di Yogyakarta. “Sehingga kita membutuhkan satu pusat khusus untuk menangani masalah ini. Karena itulah kami membangun Cardiovascular Center tersebut untuk menangani penyakit ini, dan akan bertempat di PKU Muhammadiyah Unit II Gamping, Yogyakarta. Kegiatan penanganan juga sudah mulai kami lakukan secara bertahap, seperti pemeriksaan dan pencegahan dini penyakit jantung dan kanker serta penanganan operasi,” jelasnya.
Sementara itu, dr. Supriyatiningsih, M.Kes., Sp.OG, Ketua Taskforce selaku penyelenggara acara menjelaskan bahwa, inisiasi kegiatan diskusi dan workshop ini merupakan lanjutan dari kerjasama UMY dengan University Hospital of Muenster Jerman dan Kementerian Kesehatan Jerman, dalam upaya pendirian pusat penanganan kardiovaskular dan kanker di lingkungan Muhammadiyah secara holistik dan komprehensif. “Kegiatan ini akan diselenggarakan selama tiga hari sejak Selasa (14/10) hingga Kamis (16/10). Dalam kegiatan ini akan hadir pula beberapa pakar kardiovaskular dan kanker baik dari Jerman maupun Indonesia sebagai narasumber. Kegiatan ini nantinta juga akan terbagi dalam tiga sesi, yakni Roundtable Discussion, Scientific Meeting, dan Workshop,” jelasnya.
Roundtable Discussion, menurut dr. Upi akan diselenggarakan pada Selasa (14/10) di Ballroom Asri Medical Centre, dengan mengangkat tema “Indonesia-Germany Cooperation : Challenges Of Staff Development In The Areas Of Education And Health”. Pada Rabu (15/10) Scientific Meeting akan mengangkat tema “An Update On Comprehensive Cardiovascular and Cancer Health Care Delivery Service”. “Sementara pada Kamis (16/10) yang juga merupakan puncak acara akan diisi Workshop “Colposcopy and Early Detection dan Workshop Breast Ultrasound Screening” dengan pembicara pakar ahli dari Jerman dan Indonesia. Pada acara terakhir ini juga akan hadir Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D, Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia sekaligus bertindak sebagai keynote speech dalam acara pembukaan seminar; Sri Sultan Hamengkubuwono X, Gubernur DIY; Duta Besar Jerman untuk Indonesia; Galina Manthei, Official Representative of the Ministry of Health Germany; Dirjen Dikti: Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso, M.Sc; Dr. Irene Jansen, Director DAAD Regional Office Jakarta, Rektor UMY, Kepala Dinas Kesehatan Propinsi dan Kabupaten, serta seluruh undangan RS dan institusi pelayanan kesehatan-pendidikan miliki Muhammadiyah se-Indonesia” ungkapnya.