Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menandatangani nota kesepahaman (Mou) dengan Singapore Polytechnic (SP), Selasa (19/3). Penandatanganan itu dalam rangka penerapan sistem pembelajaran berbasis Conceive-Design-Implement-
Rektor UMY dalam sambutannya sangat mengapresiasi adanya kerjasama yang akan dilaksanakan oleh ketiga institusi pendidikan tersebut. Ia berhadap dengan adanya penerapan CDIO dikampusnya dapat mencetak lulusan teknik masa depan yang relevan pada zamannya, mengingat tahun 2015 telah dicanangkan ASEAN Economic Community yang akan menghilangkan batas – batas tenaga ahli antar negara.
Sementara itu Mr. Tan Choon Shian selaku Principal & CEO Singapore Polytechnic dalam sambutannya mengaku penandatanganan Mou ini dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan teknik di Asia. Ia berharap dapat bekerjasama dengan Muhammadiyah dan UMY lebih jauh. Karena Muhammadiyah merupakan ormas yang memiliki pengaruh besar di Indonesia dan mendidik mahasiswa dengan jumlah yang besar pula.
Lebih lanjut ia menjelaskan CDIO yang telah diterapkan semenjak tahun 2004 di institusinya itu memiliki tujuan untuk menciptakan lulusan yang work ready, life ready dan global ready. Sehingga lulusan yang telah mendapatkan pola pendidikan CDIO dapat siap untuk bersaing secara internasional maupun global.
Program penerapan CDIO di UMY dan UMS ini didukung oleh Temasek Foundation dari Singapura selaku penyandang dana. Dalam acara ini Temasek diwakili oleh Mr. Benedict Cheong. Pada sambutannya ia mengungkapkan antara sesama Negara ASEAN ada rasa persaudaraan yang mengikat. Sehingga apabila Negara – Negara ASEAN bekerjasama akan dapat membuat pembangunan yang lebih baik. Ia mengaku ini adalah bukan kali pertama lembaganya bekerjasama dengan Muhammadiyah dan merasa berterima kasih telah dilibatkan dalam perjalanan Muhammadiyah.
Acara yang berlangsung di Gedung Ar Fahrudin A UMY dan disaksikan oleh puluhan mahasiswa Singapore Polytechnic ini juga dihadiri oleh Din Syamsudin Selaku Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dalam pidatonya Din menyampaikan pentingnya kerjsama antar Negara ASEAN untuk menghadapi tumbuhnya Asia di berbagai bidang. Namun ia menekankan kerjasama People to People tidak kalah penting untuk menunjukkan soliditas sesama Negara Asia di mata dunia Internasional. Ia berharap dengan ditandatangani Mou tersebut dapat meningkatkan kualitas pendidikan di kedua Universitas Muhammadiyah yang terlibat didalamnya.