Berita

UMY Kampanyekan Berjilbab Tetap Berprestasi di Momen Wisuda

Dalam melakukan segala hal, seorang muslimah harus memiliki kualitas diri, etos kerja, dan kompetensi diri yang baik. Wanita muslim tidak akan pernah takut untuk bermimpi dan mewujudkan cita-cita yang sudah diimpikan walau dengan hijab yang ia kenakan. Hal ini disebabkan karena hijab bukan menjadi penghalang berprestasi dan bukan suatu hambatan untuk menjadi insan cendekia yang berkualitas. Walau dengan demikian, hijab pun bukan hanya sekadar penutup kepala, melainkan bentuk tanggung jawab sebagai perempuan muslim.

Uniknya, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali gelar Wisuda Vokasi, Sarjana, dan Pascasarjana Periode I Tahun Akademik 2024/2025) dengan tema “Berjilbab Tetap Berprestasi” pada (04-05/09) di Gedung Sportorium UMY dan diikuti sebanyak 1497 wisudawan.

Tidak berhenti di situ saja, terdapat hal berbeda dari rangkaian prosesi wisuda kali ini dibandingkan dengan yang sebelum-sebelumnya. Melalui tema tersebut UMY menyerukan bahwa penggunaan jilbab tidak akan menghalangi setiap perempuan muslim untuk berprestasi, baik itu dalam bidang pendidikan, kesenian, kebudayaan, hingga olahraga. Kampanye ini pun dilakukan dengan pembentangan spanduk bertuliskan “Kami Berjilbab Kami Berprestasi” yang dilakukan oleh sebelas wisudawati terbaik Periode I T.A 2024/2025.

Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM., ASEAN Eng menegaskan bahwa jilbab merupakan sebuah cerminan iman dan di akhir kehidupan dapat meringankan langkah-langkah amaliah orang tua, terutama seorang ayah di akhirat nanti.

“Penggunaan jilbab merupakan sebuah pencerminan iman dan nantinya akan meringankan langkah amaliah orang tua, khususnya ayah. Ada seorang ustadz yang menjelaskan bahwa di akhirat nanti, Allah SWT akan mempertanyakan hal yang berkaitan dengan keselamatan aurat wanita. Hal tersebut akan ditanyakan kepada tiga orang, yaitu seorang ayah, pasangan atau suami dari putrinya, dan juga saudara laki-laki dari putrinya,” jelas Gunawan.

Gunawan juga menuturkan kebanggaannya kepada wisudawati UMY yang mengenakan hijab sebagai mahkotanya. “Saya turut berbangga hati kepada wisudawati UMY berjilbab yang telah memberikan bukti kepada dunia bahwa jilbab bukan suatu penghalang untuk melakukan hal – hal baik dan terpuji. Semoga kalian akan tetap menjadi muslimah seperti halnya wisudawati berjilbab dan bisa selalu meraih prestasi,” ujarnya.

Berjilbab bukan sebagai suatu pilihan atau bahkan penghalang bagi perempuan untuk terus berkembang. Namun, jilbab menjadi suatu simbol kekuatan dan juga komitmen. Hal tersebut menjadi tantangan bagi generasi muda untuk mematahkan dan menunjukkan bahwa stigma buruk terkait “Jilbab” itu salah. Sehingga Guru Besar UMY bidang Ilmu Tanah inipun berharap nantinya akan semakin banyak wisudawati UMY yang menjadi pemimpin di Indonesia dan mengenakan jilbab. Sebab di balik jilbab tersimpan segudang prestasi yang luar biasa. (NF)