Tak henti-hentinya Pusat Pelatihan Bahasa (PBB) UMY mengadakan festival yang berkaitan dengan Bahasa dan budaya dari negara lain. Ini juga sebuah bentuk kepedulian PBB UMY untuk lebih memperkenalkan bahasa dan budaya di negara lain khususnya beberapa negara di Eropa dan Asia. “Untuk itu kami mengadakan acara International Language Festival (ILF) yang bertujuan untuk memberikan input Bahasa. Untuk itu dalam dekorasinya kami memperkenalkan peserta dengan vocabulary yang ditempel. Selain Bahasa kami juga memperkenalkan budaya dari masing-masing negara,” terang Lanoke Intan Pradita S.S selaku ketua pelaksana saat di wawancarai ditengah-tengah acara pada hari Selasa (26/5) di Mini theater UMY.
Karena banyak negara-negara yang dilibatkan maka, tema yang diambil kali ini adalah Unity Diversity. “Alasan kami mengambil tema tersebut karena banyak negara yang terlibat, jadi kami ingin menyatukan negara-negara tersebut dalam satu tempat. Namun, mereka akan tetap punya karakteristik Bahasa dan budaya dari masing-masing negara yang ada,“ jelasnya singkat.
Sementara itu, menurut Rektor UMY, Prof. Bambang Cipto, MA, acara ini juga dapat memberikan background knwolagde bagi mahasiswa yang akan melanjutkan pendidikannya di luar negri. “Acara ini sesuai dengan visi UMY yang ingin lebih mengglobal, bahwa festival-festival seperti ini akan lebih baik sering dilakukan guna membekali mahasiswa tentang banyak knowladge tentang beberapa negara dan sangat bermanfaat bagi mahasiswa sebelum mereka keluar dari Indonesia. Saya menyarankan agar mahasiswa lebih berani melanjutkan sekolah di luar, meskipun kita ini universitas swasta tetapi kita perlu memiliki keberanian untuk bisa melanjutkan sekolah ke luar. Untuk itu festival ini guna membekali mereka karena background knowladge sangat diperlukan, ” terangnya.
Uke kembali menambahkan, berbeda dengan acara Language Week yang diadakan selama satu minggu, untuk ILF ini hanya berlangsung selama 3 hari yaitu dimulai dari tanggal 26-28 Mei 2015. “Ada perbedaan pelaksanaan festival selain waktu yang lebih pendek acaranya pun lebih dipadatkan dan kami banyak melakukan kerja sama dari lembaga-lembaga lain. Bukan hanya lembaga yang ada di UMY tetapi juga lembaga-lembaga yang ada di luar UMY, sehingga acara ini lebih berisi dalam materi-materi dari masing-masing stand, “ jelas Uke.
Uke menjelaskan bahwa, acara ini akan memperkenalkan bahasa dan budaya di beberapa negara yang ada di Eropa dan Asia. Untuk Eropa antara lain adalah Rusia, Prancis, Inggris, dan Jerman, sedangkan untuk Asia seperti adalah Mandarin, Jepang, Arab, dan Korea. “Karena ada banyak negara untuk itu kami membagi dari beberapa sesi, untuk sesi pertama kami akan mengelompokkan negara-negara yang ada di eropa dan di hari terakhir untuk negara Asia. Dari masing-masing negara juga memperkenalkannya Bahasa dan budaya dengan cara berbeda, “ paparnya.
Agar lebih menarik, lanjut Uke, dalam pelaksanaannya pun menjalin kerja sama dengan beberapa lembaga antara lain dengan Association Internationale et Studiant Sociale Economic Commerciale (AIESEC), Warung Prancis UMY, American Corner UMY, Pusman UGM, Englicious Jogja, Brightstar, JCourse, Al-Mujaddid UMY, dan Sejong. Dari beberapa lembaga di atas akan menampilkan cultural exhibition dan performances. Misalnya seperti penampilan dari Prancis yang menampilkan Cultural Exhibition dan juga performances teater drama musical.
ILF ini juga turut mengundang beberapa pembicara dan lembaga, karena dari pihak panitia juga akan memberikan informasi scholarship kepada peserta jika tertarik untuk melanjutkan sekolah di luar negri. “Untuk kali ini hanya ada dua yang ditawarkan yaitu scholarship ke Jerman yang nanti akan dijelaskan oleh Pusman dan Cina akan dijelaskan oleh Brightstar, “ jelasnya.
Untuk pelatihan Bahasa asing ILF ini juga akan mengundang beberapa pembicara yang ahli pada bidangnya. “Seperti Rusia akan mengundang Nastia dan Asiia yang nantinya akan menjelaskan Bahasa Ukraina dan Rusia. Prancis akan mengundang Mark dari Institute Franch Indoensia (IFI), Jerman dengan mengundang Paul dari UMY, English akan mengundang Angela dari UGM, Korea akan mengundang May, Kurumi dari Universitas Sanata Dharma (USD), dan untuk Arab dan Cina saat ini masih dalam konfirmasi, “ jelasnya.
Uke pun berharap agar acara tersebut dapat memberikan input yang baik dan positif bagi para peserta yang mengikuti. “Selain itu dengan acara ini PBB dan SAC bisa menjalin kerja sama, serta semakin dikenal oleh oleh mahasiswa dan masyarakat luar yang tertarik dengan Bahasa, “ harapnya. (Icha)