Silaturrahim antara pimpinan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dengan para wali Mahasiswa Baru (Maba), sudah menjadi agenda tahunan UMY. Pada tahun ajaran 2014/2015 ini, UMY juga kembali mengadakan silaturrahim dengan para wali Maba. Silaturrahim yang diselenggarakan Minggu (31/8) pagi di Sportorium Kampus Terpadu UMY itu juga disertai penyerahan SK beasiswa pendidikan dokter dan Bidik Misi bagi para mahasiswa baruUMY.
Dr. Siti Dyah Handayani, SE., M.M selaku Kepala Biro Penerimaan Mahasiswa Baru (Penmaru) UMY mengatakan, bahwa ada 6 mahasiswa yang tahun ini menerima beasiswa Pendidikan Dokter, dan 42 mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi. Untuk tahun ini, menurutnya ada perbedaan pemberian beasiswa pada program beasiswa pendidikan dokter. Jika selama tiga tahun terakhir berturut-turut, beasiswa yang diberikan merupakan kerjasama antara UMY dengan Health Professional Education Quality (HPEQ) Dikti, maka tahun ini beasiswa yang diberikan pada 6 mahasiswa kedokteran itu full diberikan oleh UMY, sebagaimana kebijakan yang telah dikeluarkan oleh Badan Pembina Harian (BPH) UMY untuk terus melanjutkan program beasiswa kedokteran. Beasiswa tersebut juga diberikan hingga mereka menempuh pendidikan profesi dokter.
Dengan begitu, beasiswa kedokteran kali ini sudah memasuki tahun keempat. Beasiswa kedokteran ini nantinya juga akan tetap diberikan pada setiap tahunnya bagi siswa-siswi terbaik yang berasal dari Panti Asuhan Muhammadiyah atau Aisyiyah dan Pesantren Muhammadiyah di Indonesia. Adapun mahasiswa-mahasiswi yang menerima beasiswa program Pendidikan Dokter ini ialah, Fajar Ikhwanul Farhan (Ponpes Darul Arqom Muhammadiyah Garut), Syaifudin (PAY Piatu Fakir-Miskin Daarul Hikmah Borobudur), Erik Widyantoro (PA Muhammadiyah Ponorogo), Irhamni Istiqomah (PA Muhammadiyah Tuksono Kulonprogo), Rika Mega Selfia (PA Putri Aisyiyah Sumbersari Jember), dan Zulaeha Misrayana (Panti Asuhan Amrullah Aisyiyah Cabang Limbung Gowa, Sulawesi Selatan). Beasiswa yang diberikan pada putra-putri Muhammadiyah ini berupa pembebasan biaya pendidikan semenjak semester 1 hingga selesai menempuh jenjang profesi, biaya hidup, biaya buku dan penelitian selama perkuliahan, bahkan beasiswa ini memberikan peserta penerima berupa fasilitas asrama selama dua semester.
Wakil Rektor I Bidang Akademik UMY Dr. Ir. Gunawan Budiyanto,M.P mengatakan pemberian beasiswa tersebut merupakan salah satu upaya UMY untuk menciptakan dokter-dokter Muhammadiyah. Para mahasiswa tersebut, tambahnya, akan dipantau kemampuannya menghafalkan Al-Qur’an selama menmpuh pendidikan di UMY. Sehingga ia berpesan kepada para mahasiswa baru itu untuk meningkatkan hafalan Al-Qur’annya. Gunawan juga mengungkapkan, pihaknya memberikan perhatian khusus bagi siswa-siswi Muhammadiyah yang berada di bagian timur Indonesia dan tidak hanya berasal dari Pulau Jawa. Sehingga ia berharap ke depannya akan makin banyak jumlah mahasiswa dari daerah tersebut yang menerima beasiwa itu. Ia berterima kasih kepada wali mahasiswa UMY karena beasiswa tersebut berasal dari Dana Pengembangan Pendidikan yang dibayarkan para wali murid kepada UMY.
“Ke depan diharapkan saudara-saudara kita dari bagian timur Indonesia. Semoga ini menjadi ridho Allah, amal jariyah bapak ibu sekalian,” katanya pada acara silahturrahim yang digelar Minggu (31/8) itu.
Sementara untuk beasiswa bidikmisi, Dyah menambahkan, beasiswa yang diberikan berupa pembebasan biaya kuliah hingga semester 8 dan mendapatkan biaya hidup. Beasiswa bidikmisi ini juga merupakan kerjasama antara UMY dengan Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi (Dikti) RI. Penerima beasiswa Bidikmisi ini pun akan menjalani masa kuliahnya di UMY pada beberapa fakultas yang telah tercatat sebagai fakultas dan program studi terakreditasi A di bawah naungan Dirjen Dikti, yakni Ilmu Ekonomi, Manajemen, Akuntansi, Ilmu Hubungan Internasional, Ilmu Pemerintahan, Ilmu Komunikasi, dan Ilmu Hukum.
Pada sisi lain, Dyah juga menambahkan bahwa jumlah mahasiswa UMY tahun ini sebanyak 5772 mahasiswa. Jumlah ini memang menurun jika dibandingkan tahun ajaran 2013/2014 yang mencapai angka 6 ribu. Hal ini menurutnya karena UMY ingin tetap fokus pada kualitas. Karena itulah jumlah maba tahun ini dibatasi, selain agar rasio dosen dan mahasiswanya seimbang, juga untuk meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa.
Sementara untuk penggunaan kelas, menurut Dyah, UMY tetap mengambil alternatif dengan menjalankan kelas malam. Selain itu, mahasiswa-mahasiswa internasional nantinya juga akan memiliki kelas baru, di gedung baru Pascasarjana UMY. Dengan begitu, kelas yang dulunya ditempati mahasiswa internasional, bisa digunakan untuk kelas-kelas lainnya.
Adapun jumlah mahasiswa terbanyak tahun ini tercatat berada di Fakultas Hukum sebanyak 517 mahasiswa. Kemudian Fakultas Ekonomi Program Studi Ekonomi Manajemen sebanyak 513 mahasiswa, dan Ilmu Hubungan Internasional sebanyak 398 mahasiswa. (Sakinah & Fahmy)