Selama dua tahun lebih berhadapan dengan pandemi, berbagai aspek kehidupan ikut terdampak. Berbagai aktivitas pun menjadi terganggu dengan kehadiran virus ini. Namun seiring berjalannya waktu dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kondisi pandemi yang sempat mencekam mulai dapat terkendali. Berbagai aktivitas perlahan sudah mulai kembali berjalan sebagaimana mestinya, termasuk aktivitas yang dapat menyentuh masyarakat langsung.
Hal ini menjadi latar belakang pemilihan tema pada Webinar Nasional Pengabdian Masyarakat (Abdimas) 5 yakni “Kreatif di Era Disruptif” yang akan diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada Selasa (28/06) mendatang. Pada tahun kelima ini Webinar Abdimas akan dilaksanakan secara hybrid (daring dan luring) dengan mengundang tiga narasumber yakni Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Rudy Suryanto, Pemilik Syncore, dan Muh Toyib CEO Indigo Biru Baru.
Akan ada tujuh sub-tema yang diangkat sebagai klaster topik bahasan dalam Webinar Abdimas ini, diantaranya adalah Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Publik, Kreativitas Pendidikan dan Pembelajara di Sekolah dan Perguruan Tinggi, Kesehatan Keluarga dan Masyarakat, Kapasitas Daya Saing Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Digitalisasi Syiar Islam, Produktivitas dan Daya Saing Industri Pangan, serta Sarana dan Prasaran Publik dan Mitigasi Bencana. Webinar Abdimas dengan skala nasional ini diikuti oleh peserta dari berbagai pulau mulai dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, hingga Sulawesi yang berasal dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta.
Prof. Dr. Ir. Sukamta, M.T., IPM., Wakil Rektor Bidang Akademik UMY, saat dihubungi oleh BHP pada Rabu (22/06) menjelaskan bahwa sebagai agenda yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya, Webinar Abdimas ini memiliki tujuan untuk memastikan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat sebagai salah satu implementasi dari Tri Dharma Pendidikan tidak hanya berhenti sampai pada laporan saja, namun juga sampai pada output dari pengabdian masyarakat tersebut. “Output yang diharapkan adalah publikasi, berita di media, video proses pelaksanaan kegiatan, produk inovatif, serta hak paten. Kegiatan ini adalah untuk memastikan bahwa output dari pengabdian benar-benar dihasilkan dengan baik dan dimanfaatkan oleh masyarakat penerima,” imbuhnya.
Pada tahun sebelumnya Sukamta menjelaskan bahwa output dari pengabdian masyarakat sudah bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. Diantaranya adalah dipublikasikannya hasil-hasil seminar dalam bentuk prosiding, pameran teknologi tepat guna oleh para UMKM dan BUMDes, dan program hilirisasi antara pelaku UMKM dan BUMDes dengan UMY. Hal ini dianggap sebagai keberhasilan dari pelaksanaan Webinar Abdimas dan kembali menjadi target pada tahun ini.
“Selain itu, target dari pelaksanaan Webinar Abdimas ini adalah munculnya karya tekonologi tepat guna dan inovasi produk unggulan yang dapat dimanfaatkan oleh mitra hingga sampai pada program hilirasasi. Kami juga berharap ada paten baru atau hak cipta baru yang dimiliki oleh para dosen,” tambahnya. Lebih lanjut, Sukamta berharap Webinar Abdimas ini bisa menghasilkan output yang bisa menyentuh langsung kepada masyarakat. Para peserta juga diharapkan bisa melakukan diskusi dengan penuh dedikasi. (ays)