Berita

UMY Kembali Jadi Tuan Rumah Pameran Beasiswa Pendidikan Tinggi

Pendidikan merupakan salah satu wadah untuk menjembatani bagi siapapun yang memiliki cita-cita tak terkecuali untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Untuk itu kekurangan biaya seharusnya tidak menjadi alasan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Untuk itu Perhimpunan Pelajar se-Indonesia berkolaborasi dengan Indonesia Global Education Network (IGEN), dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menggelar Indonesia Internasional Education Fair (IIEF) bertajuk “Mendayagunakan Kapasitas Sumber Daya Insani, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Sebagai Akselarasi Pembangunan Menuju Indonesia Emas Tahun 2045” pada Jum’at (9/3) di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

Prof. Dr. Achmad Nurmandi, M.Sc selaku Wakil Rektor UMY Bidang Kerjasama dan Internasional mengungkapkan, suatu kebanggaan bagi UMY bisa menjadi tuan rumah dalam acara pameran beasiswa dan pendidikan tinggi, karena banyak sekali yang membutuhkan akses untuk mendapatkan informasi yang lebih detail. “Saat ini dari banyaknya siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat yang mampu melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi di dalam maupun luar negeri, hanya mencapai angka 34 persen saja. Hal yang paling mendasar sebutulnya adalah memiliki keinginan yang kuat dan rasa optimisme tinggi untuk memperdalam ilmu sesuai bidang yang kita tekuni. Untuk itu dengan adanya pameran beasiswa dan pendidikan ini diharapkan bisa mempengaruhi banyak pengunjung untuk bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi,” ujar Prof. Nurmandi.

Hal senada disampaikan Riska Putri Rezana Hasan selaku Dewan Presedium Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) menyampaikan bahwa setiap generasi berhak mendapatkan kesempatan dan peluang terhadap akses pendidikan sesuai yang diinginkan oleh masing-masing individu. “Ada sekitar 83 ribu Pelajar Indonesia yang tersebar diseluruh penjuru dunia yang menempuh pendidikan tingggi. Mereka tergabung dalam keluaga besar Perhimpunan Pelajar Indonesia yang berkuliah ke luar negeri. Pengunjung yang hadir pada acara ini mencapai 9.200 ribu visitor yang berasal dari berbagai penjuru Indonesia,” papar Riska.

Riska juga berpesan mulai dari sekarang para akadamesi maupun lembaga pendidikan secara perlahan perlu membekali para pemuda-pemudi untuk memajukan Indonesia. “Modal utama yang mendasari kita harus menempuh pendidikan adalah sebenarnya negara membutuhkan generasi muda untuk berkontribusi terhadap masyarakat. Kita perlu bahu membahu meningkatkan kualitas masyarakat agar kita mampu menjawab tatangan zaman yang semakin maju. Harapan kami siapapun teman-teman yang berpeluang kuliah diluar negeri harus bisa kembali ke Indonesia dana harus mengembangkan daerahnya masing-masing,” tandas Riska.

Pada pameran beasiswa dan pendidikan tersebut dihari oleh berbagai lembaga beasiswa dan universitas dari dalam dan luar negeri. Yakni Indonesia Indonesia, Jepang, Hongkong, Thailand, Rusia, Australia, New Zealand, Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Irlandia, Perancis, Swedia, Belanda, Jerman, Italia, dan Taiwan. Lembaga beasiswa dan universitas yang hadir seperti LPDP, University Of Manchester, Waseda University, University Of Auckland, Washington University, University Of Poiters dan lain sebagainya. (Sumali)