Berita

UMY Kembali Kirim Mahasiswa KKN Ke Davao Filipina

Pada tahun 2018, Konsultan Jenderal Republik Indonesia (KJRI) yang bertempat di Kota Davao Filipina mencatat terdapat 8.745 warga keturunan Indonesia di kawasan Mindanao. Ribuan orang berdarah Indonesia itu hingga kini masih memiliki masalah ekonomi dan dan yang lebih parah mereka tidak memiliki status kewarganegaraan manapun. Melihat permasalahan tersebut, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pun kembali mengirimkan 29 mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional (Prodi HI) untuk melakukan pengabdian masyarakat pada program Kuliah Kerja Nyata International (KKN) ke dua daerah yang ada di Davao, yakni Glan dan Gensa mulai 27 Juli sampai 24 Agustus 2019.

Rektor UMY, Dr. Ir Gunawan Budiyanto, M.P, mengatakan bahwa seluruh mahasiswa yang menjalankan KKN di sana merupakan duta dari Tanah Air dan harus menjaga nama baik Indonesia di sana. “Apapun anda, adalah etalase dari bangsa Indonesia, oleh karena itu saya minta betul tolong dijaga sikap dan tindakan,” ujarnya saat prosesi pelepasan KKN di Gedung AR. A Kampus Terpadu UMY, pada Jumat (26/7).

Gunawan juga berharap program pengabdian masyarakat di sana bisa memberikan sumbangsih bagi pendidikan di Indonesia. Yaitu, untuk menjelaskan bagaimana keadaan sosial, ekonomi dan politik yang nantinya akan dituangkan dalam karya ilmiah. “Suatu saat anda harus membuat peta geo-politik untuk saudara-saudara kita yang tidak bisa pulang. Untuk melakukan itu memperlukan keberanian yang luar biasa untuk mengungkapkan hal yang tidak diketahui oleh orang banyak,” imbuhnya.

Sementara itu Ketua Kelompok KKN, Fadel Quraysh menjelaskan bahwa terdapat dua program kerja utama yang akan dilakukan olehnya dan anggota kelompok lainnya. Pertama adalah pengembangan ekonomi kreatif dan penguatan ideologi Indonesia. “Untuk tahun ini kami akan melakukan program pemberdayaan masyarakat berbasis ekonomi kreatif di tempat kami KKN. Selain itu, kami juga melakukan kegiatan yang bertujuan untuk memperkenalkan dan menguatkan pemahaman tentang budaya Indonesia,” katanya.

Nantinya seluruh tim KKN akan mengajarkan bagaimana membuat dan memasarkan produk dengan kreatif agar lebih menarik pembeli. Selain memperkenalkan budaya Tanah Air, mahasiswa UMY juga akan memberikan tambahan ilmu agama Islam bagi masyarakat setempat yang memeluknya. Dengan adanya program KKN di Davao dapat meringankan beban masyarakat di sana.(ak)