Sebagai wujud kampus muda dan mendunia, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali menyelenggarakan kegiatan program Learning Express Singapore Polytechnic dan KKN Internasional periode 6 – 19 September 2015. Sebanyak 60 orang mahasiswa yang terdiri dari Singapore Polytechnic (SP), Kanazawa Institute of Tecnology (KIT) Jepang, UPN Veteran, dan UMY akan mengikuti 2 program KKN yang bertemakan“Wash Management” dan “Perment Salak” yang akan diselenggarakan di Desa Kaliabu dan Kembang Arum.
Hal tersebut sebagaimana diungkapkan Slamet Riyadi, ST., MT., Ph.D, selaku wakil dekan Fakultas Teknik dalam membuka acara Opening Ceremony Learning Express dan KKN Internasional yang diselenggarakan pada Senin (7/9) bertempat di Mini Teater Gedung D lantai 4 kampus terpadu UMY.
Selamet mengatakan, tujuan diadakannya Learning Express dengan menggaet Singapore Polytechnic tersebut merupakan bentuk transfer ilmu internasional bagi mahasiswa UMY. “Diharapkan dengan diadakannya kegiatan Internasional ini, mahasiswa UMY mendapatkan ilmu baru dari berbagai hal, salah satunya yaitu belajar mengenai kultur budaya negara lain,” ungkapnya.
Pada tahun ini untuk keenam kalinya UMY mengadakan Learning Express dan KKN Internasional, dan kegiatan tersebut tidak hanya di adakan di UMY saja, melainkan sebelumnya UMY juga turut mengirimkan mahasiswanya untuk mengikuti kegiatan serupa ke berbagai negara, dan antusias mahasiswa UMY yang mengikuti kegiatan tersebut semakin bertambah setiap tahunnya. “Alhamdulillah ditahun ke 6 terselengaranya kegiatan ini partisipasi mahasiswa asing, dan mahasiswa UMY khususnya semakin bertambah, dan mendapatkan respon yang positif dikalangan mahasiswa UMY,” tambahnya.
Selain sebagai wujud transfer ilmu, kegiatan KKN Internasional ini dapat melatih mahasiswa untuk bersosialisasi dan terjun secara langsung ke masyarakat untuk mengetahui kondisi dan kebutuhan masyarakat. “Melalui program yang akan diselenggarakan nanti, diharapkan mahasiswa dapat membantu dan memberikan pendampingan kepada masyarkaat terkait isu atau program yang akan dilaksanakan dengan cukup baik,” ungkap Slamet lagi.
Kegiatan yang akan berlangsung selama 1 bulan tersebut turut diisi pula dengan pembekalan workshop design thinking, yang merupakan materi terkait bagaimana sikap dan perilaku mahasiswa yang harus dilakukan selama bermasyarakat. “Sebelum diterjunkan ke masyarkakat, peserta akan diberi pembekalan materi terkait persiapan mental, sikap, serta perilaku, yang kami agendakan dalam workshop design thinking, dan akan diisi oleh pembicara yang telah handal dalam bidang sosial kemasyarakatan,” ujar Richo selaku perwakilan dari panitia penyelenggara Learning Express dan KKN Internasional.
Komentar terkait penyelenggaraan kegiatan tersebut turut disuarakan oleh Tan Jun Yuan, yang merupakan mahasiswa Singapore Polytechnic Jurusan Teknik Elektro. “Saya sangat senang sekali dapat terlibat langsung dalam acara ini, selain untuk mencari ilmu dan persahabatan antar negara, saya harap nantinya program yang akan kami lakukan di masyarkat dapat disambut dengan baik, serta permasalahan yang selama ini didapatkan di masyarakat dapat teratasi dengan kehadiran kami,” tuturnya. (adm)