Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) untuk kedua kalinya berhasil meraih penghargaan Indonesia Green Awards (IGA) tahun 2013 dengan kategori Pelestari Energi Terbarukan. UMY juga menjadi satu-satunya Perguruan Tinggi Swasta serta Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Yogyakarta dan Indonesia, yang meraih penghargaan ini. Penghargaan ini diberikan langsung oleh Wakil Menteri Perindustrian Republik Indonesia Prof. Dr. Ir. Alex SW Retraubun M.Sc., di Hotel Indonesia, Jakarta, Selasa (25/6) lalu.
Demikian disampaikan oleh Rektor UMY, Prof. Dr. Bambang Cipto MA, saat ditemui di ruangannya, di Kampus Terpadu UMY, Jum’at (28/6). IGA 2013 kali ini merupakan penghargaan yang diberikan pada para penjaga bumi yang dinobatkan oleh The La Tofi School of CSR bekerjasama dengan Kementerian Kehutanan dan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.
Menurut Prof Dr. Bambang Cipto, penghargaan yang diterima UMY kali ini berdasarkan pada upaya UMY dalam menjaga dan melestarikan energi terbarukan. Energi terbarukan yang dilestarikan tersebut juga dimasukkan dalam kurikulum pendidikan di UMY. “Sejak tahun 2006, kami memiliki Pusat Studi Pengembangan Energi Regional (PUSPER). Dan dari Pusper itu kami melakukan upaya-upaya melestarikan energi terbarukan. Tapi tidak hanya melalui Pusper saja, kami juga memasukkan pelestarian energi terbarukan ini ke dalam kurikulum pendidikan di sini,” paparnya.
Hal senada juga disampaikan Wakil Rektor III UMY, Sri Atmaja P. Rosyidi, ST., MSc.Eng, Ph.D., PE. Menurutnya, telah banyak kegiatan yang dilakukan oleh Pusper UMY, yaitu dalam bidang Tri Darma Perguruan Tinggi. “Kami melakukan kegiatan pelestarian energi terbarukan ini, baik melalui pendidikan, penelitian, maupun pengabdian masyarakat. Melalui Pusper ini, kami juga membantu pemerintah daerah. Karena menurut kami, sudah saatnya kami berkontribusi mengatasi persoalan-persoalan di daerah,
Selain itu, ujar Sri Atmaja lagi, pada tingkat daerah belum ada kelompok atau perkumpulan yang membahas secara serius atau membidangi masalah energi, khususnya energi terbarukan. Karena itulah, UMY mencoba membantu pemda melalui pendekatan-pendekatan yang telah diprogramkan, seperti mencari potensi energi terbarukan, konservasi, hybrid, ataupun mengganti instalasi-instalasi energi yang boros energi dengan instalasi yang hemat energi.
“Melalui Pusper ini, kami juga mencoba memberikan masukan pada Pemda untuk mengelola barang-barang yang bisa diolah menjadi sumber energi terbarukan. Kemudian dari situ, kami juga membantu Pemda membuat perencanaan atau master plan dalam penggunaan energinya. Pendekatan ketiga yang kami lakukan adalah, konservasi yaitu melakukan penyelamatan pasokan-pasokan energi yang tidak bisa diperbaharui (renewable energy) dengan cara mengaudit dan melakukan penghematan,” papar wakil rektor bidang kemahasiswaan dan kerjasama ini lagi.
Sri juga berharap, bahwa adanya Pusper dan upaya UMY dalam melestarikan energi terbarukan itu dapat memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar. “Kami juga mencoba berkontribusi secara nyata agar masyarakat bisa memanfaatkannya secara langsung. Kami juga berupaya untuk menjadikan pelestarian energi terbarukan ini masuk ke dalam kurikulum pendidikan sejak dini, mulai dari TK, SD, SMP, hingga SMA,” pungkasnya.