Di Indonesia orang bisa minum kopi setiap saat. Ketika pagi, siang maupun di sore dan malam hari. Tapi berbeda dengan budaya minum kopi di Italia. “Jika seseorang memesan kopi di Italia di atas jam 11 pagi maka akan dianggap hal yang aneh,” tutur Roberta Salzano salah satu pembicara dalam acara diskusi bertajuk Coffe Culture “A discussion on Coffe Culture in Colombia, Italy and Indonesia” pada Selasa (14/11) di Gedung KH Mas Mansyur UMY.
Acara tersebut diselenggarakan atas kerjasama International Relation Officer (IRO) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), dengan Language Training Center (LTC) UMY, Ministry Of Foreign Affair Embassy of Colombia in Indonesia dan Istituto Italiano Cultura. Acara tersebut dimaksudkan untuk saling mengenalkan bagaimana budaya minum kopi di Italia, Colombia dan Indonesia. Acara ini juga tidak hanya diikuti oleh dosen dan mahasiswa UMY, tapi juga dari kalangan umum.
Roberta Salzano juga mengatakan bahwa kopi merupakan salah satu yang dianggap penting oleh orang-orang Italia. Maka tidak heran jika suasana di sebuah warung kopi di Italia begitu ramai ketika pagi hari apalagi jika bertempat di pusat kota. “Kebiasan minum kopi merupakan hal yang penting sekali bagi orang Italia, dan salah satu kopi yang sering disukai adalah espresso dan cappuccino,” tuturnya.
Orang Italia, menurut Roberta juga biasa meminum kopi sembari ditemani mengkonsumsi roti yang berisi selai. “Karena di pagi hari orang Italia sering terburu-buru maka ketika memesan kopi di depan bar dan diminum di depan bar pula. Tidak akan anda temukan di Italia orang meminum kopi Espresso di pagi hari sembari duduk bersantai. Espresso sendiri memiliki makna dibuat tepat waktu maka dari itu akan sedikit tidak enak apabila dikonsumsi terlalu lama setelah dibuat,” ujarnya
Sedangkan Santiago Gonzales sebagai salah satu pembicara dari Colombia mengatakan bahwa kopi merupakan bagian dari hidup mereka. “Saya adalah seorang petani kopi, begitupun ayah saya, ibu saya dan saudara-saudara saya. Saya katakan bahwa di dalam kopi ini terdapat saya, ibu saya, dan kakek saya,” jelasnya
Dalam penjelasannya Santiago juga mengatakan bahwa kopi merupakan salah satu hal yang dapat menyatukan ataupun menghilangkan kelas masyarakat. “Dari orang yang kelas atas hingga kelas bawah semua suka meminum kopi. Jadi kopi menyatukan kita semua,” tambahnya.
Akan tetapi, baik Santiago Gonzales maupun Roberta Salzano keduanya tidak memungkiri jika rasa kopi di Indonesia begitu enak dan tidak kalah dengan kopi dari Italia maupun Colombia. “Serta dalam hal ini (kopi), kita harus jujur bahwa kopi sebenarnya bukan berawal dari Italia bukan dari Colombia bukan juga dari Indonesia, namun kopi ditemukan pertama kali di Ethiopia (Afrika),” jelas Santiago Gonzales. (zaki)