Pasca gempa bumi yang terjadi di Lombok pada 29 Juli lalu, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menerima mandat dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk mengirimkan tim khusus penanggulangan bencana gempa yang merupakan tim assesment untuk bangunan dan infrastruktur. Hal tersebut dikatakan oleh Sri Atmaja P. Rosyidi, ST., MSc.Eng., Ph.D., PE selaku ketua tim assesmen UMY, saat dihubungi pada Rabu (15/8).
Sri Atmaja mengatakan UMY menurunkan 13 orang, yang terdiri dari 3 orang ahli dan 10 orang relawan dari tenik sipil, termasuk elektro dan mesin yang telah dilatih di bawah kordinasi Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC). “Tim ini ditujukan untuk melakukan assesment atau penilaian terhadap kondisi bangunan dan infrastruktur yang ada khususnya infrastruktur publik. Tujuannya agar kita dapat melakukan pendataan dan pendeteksian dengan baik juga melakukan klasifikasi terhadap bangunan mana yang masih bisa digunakan dan tidak,” jelasnya.
“Ada ketidakstabilan lempeng di sana. Apalagi kemarin sempat terjadi gempa lagi, sehingga bangunan yang sudah tertimpa gempa akan terlihat utuh padahal itu sudah tidak stabil karena mengalami kerusakan. Maka tim assesment yang sudah diberangkatkan sejak hari Senin (13/8) ini akan melakukan tugas selama 10 hari di Lombok, yang dibagi kelompok lagi di Lombok Utara dan Timur untuk melakukan pemetaan akses titik-titik longsor dan keamanan gedung-gedung, kuhsusnya gedung sekolah,” tambah Sri.
Selanjutnya dikatakan oleh Sri pengiriman tim assesment masih terus akan berlanjut menimbang hasil yang diperoleh oleh tim assesment ini. “Saya harap masa tugas 10 hari ini sesuai dan akan dilakukan evaluasi di akhir. Jika memang masih banyak yang harus dilakukan kami akan melakukan rotasi dengan mengirimkan tim tindak lanjut berikutnya, sebagai panggilan kemanusiaan yang merupakan bentuk kontribusi UMY untuk bangsa ini” ujar Sri. (pras)