Sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) selain berfokus pada bidang akademik, saat ini UMY juga mulai meningkatkan kualitas pengabdian pada masyarakat internasional, dalam rangka menyongsong era AEC 2015. Hal ini juga diwujudkan dengan mulai menjaring kerjasama KKN Internasional. Kerjasama KKN Internasional ini dilakukan bersama Singapore dan Filipina. Ada 4 institusi yang akan menjadi mitra UMY dalam KKN Internasional ini, yaitu Singapore Polytechnic, Ateneo De Manila University (Filipina), Angeles University Foundation (Filipina), dan KBRI di Filipina.
Saat ditemui di ruang sidang rektorat gedung Ar. Fakhruddin A Kampus Terpadu UMY, Sabtu (16/11), Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI UMY), Tony K Hariadi menjelaskan bahwa KKN Internasional yang akan diikuti oleh sejumlah mahasiswa dari beberapa fakultas di UMY ini dan dilaksanakan sejak 17 November hingga 14 Desember 2013. Mahasiswa tersebut juga akan didampingi oleh Tony K Hariadi, Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, MP, Dr. Mukti Fajar Nur Dewanta, S.H., M.Hum, dan Hilman Latief, Ph.D. “Jadi nantinya kami berempat yang akan mendampingi mahasiswa KKN Internasional di Singapore dan Filipina,” jelasnya.
Tony juga mengatakan bahwa salah satu tujuan KKN Internasional yang diadakan di Singapore dengan menggandeng Singapore Polytechnic tersebut, sebagai upaya mempersiapkan mahasiswa dalam menghadapi dunia industri, dan menjadikannya sebagai ujung tombak interaksi antara masyarakat dan industri. “Sementara dengan Filipina, kami baru akan mematangkan kerjasama KKN Internasional dan menyiapkan teknis KKN di Manila. Karena masih dibutuhkan beberapa langkah pembenahan dan pemantapan sebelum program KKN ini dijalankan,” ujarnya.
Adapun untuk KKN Internasional yang akan dijalankan di Filipina, imbuh Hilman Latief, ditujukan untuk melakukan pendampingan masyarakat. Mahasiswa diharapkan dapat membantu masyarakat setempat dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi dengan memakai sudut pandang multikultural dan multidisipliner. “Khususnya untuk para pengungsi Mindanao yang menjadi korban bentrokan antar agama. Di samping sebagai sesama umat Muslim yang punya kewajiban untuk membantu saudaranya, ini juga sebagai bentuk kepedulian kami terhadap mereka,” imbuh Hilman selaku Kepala Lembaga Pengembangan Penelitian, Publikasi dan Masyarakat (LP3M UMY).
Di sisi lain, Wakil Rektor I UMY, Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, MP mengatakan bahwa kerjasama tersebut diperlukan bagi universitas. Hal ini untuk mendukung dan merealisasikan tagline Muda Mendunia yang dimiliki UMY. “Jadi tidak sekedar jargon belaka,” tuturnya.
Hal senada juga disampaikan Dr. Mukti Fajar Nur Dewanta, S.H., M.Hum, Kepala Penjaminan Mutu Universitas. Menurutnya, UMY yang sudah mendapatkan akreditasi A tetap perlu mempertahankan prestasinya dengan kualitas pendidikan yang jelas dan bermanfaat bagi masyarakat. Ir. Nafi Ananda Utama, M.S, Sekretaris Universitas juga mendukung kegiatan KKN Internasional tersebut. “Karena ini menjadi bagian dari proses internasionalisasi UMY,” ujarnya. (sakinah)