Pada usianya yang ke-33 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) tetap meneguhkan komitmennya untuk mengembangkan pendidikan yang kompetitif, tidak hanya dalam lingkup nasional, namun juga internasional. Kredo “Muda Mendunia” yang telah dicanangkan sejak Milad UMY ke 31, juga menjadi bukti atas komitmen UMY tersebut. Sekalipun dalam usianya yang masih muda, berbagai prestasi serta penghargaan tingkat nasional dan internasional juga telah berhasil dicapai oleh UMY.

Hal tersebut dikemukakan Rektor UMY, Prof. Bambang Cipto, MA dalam laporan tahunan yang disampaikannya saat Rapat Senat Terbuka dan Pidato Milad UMY ke 33 di Ruang Sidang Gedung AR. Fakhruddin B lantai 5 Kampus Terpadu UMY, Senin (21/4). Acara ini juga dihadiri Dr. Busyro Muqoddas, SH, M.Hum (Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)) selaku keynote speech Pidato Milad UMY ke 33, Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Pimpinan Pusat Aisyiyah, serta jajaran civitas akademika UMY.

Dalam pemaparannya, Prof. Bambang mengatakan bahwa dalam perkembangannya, UMY semakin menunjukkan eksistensi, prestasi dan luasnya pergaulan UMY hingga level internasional. Jaringan kerjasama dengan berbagai partner di luar negeri dan prestasi dosen dan mahasiswa, baik di bidang akademik maupun non akademik, juga telah diakui di tingkat regional, nasional maupun internasional.

Selain itu menurut Prof. Bambang, UMY juga selalu menjaga komitmen untuk melaksanakan catur darma pendidikan tinggi, yakni sebagai pusat pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Di samping itu, UMY juga menjadi pusat pembinaan karakter generasi muda, dengan cara memberikan pemahaman dan memperdalam ajaran Islam secara menyeluruh agar bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. “Melalui pendidikan dan pengajaran di dalamnya, UMY bertekad melahirkan generasi muda calon pemimpin bangsa yang memiliki integritas kepribadian dan moralitas yang Islami, dalam konteks kehidupan individu dan sosial. Mahasiswa juga diberikan pembelajaran ke-Islaman dalam program Kuliah Intensif Al-Islam (KIAI) dan Tadarus di awal perkuliahan. Hal ini dilakukan sebagai upaya pembinaan terhadap mahasiswa, sehingga dengan begitu, mahasiswa dapat menjadi insan akademis yang berkarakter dan berkepribadian Muslim sesuai dengan visi UMY, yaitu mewujudkan insan akademis yang Unggul dan Islami,” jelasnya.

Komitmen UMY sebagai institusi pendidikan berskala nasional dan internasional tersebut, juga dibuktikan dengan berbagai capaian berharga yang diperoleh UMY sepanjang tahun 2013 hingga 2014. Sebagai perguruan tinggi swasta, kapasitas institusi dan efektivitas pendidikan di UMY juga telah diakui pemerintah melalui Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi dengan status akreditasi A atau sangat baik. “Status akreditasi ini menjadikan UMY sejajar dengan perguruan tinggi ternama di Indonesia, seperti Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, atau Institut Teknologi Bandung,” ujar guru besar Hubungan Internasional ini lagi.

Pada bulan Juli 2013, lanjut Prof. Bambang lagi, UMY juga meraih predikat PTS terbaik di Indonesia versi 4ICU yang melakukan penilaian independen terhadap UMY melalui tiga komponen penilaian, yakni Google Page Rank, Alexa Traffic Rank, dan Reffering Domains. “Pada bulan Juni 2013, UMY juga mendapatkan penghargaan Indonesia Green Award ​untuk kedua kalinya dalam The La Tofi School of CSR bekerjasama dengan Kementerian Kehutanan dan Kementerian Perindustrian RI, dalam kategori Pelestari Energi Terbarukan. Lalu selama tiga tahun berturut-turut yaitu 2011, 2012, dan 2013, UMY mendapat penghargaan dari Solo and Jogja Best Brand Index sebagai Merek Terbaik di Jogjakarta Kategori Perguruan Tinggi Swasta. Penghargaan lainnya juga diberikan kepada dosen-dosen UMY yang berhasil menempuh studi lanjut pada program master dan doktoral di dalam maupun luar negeri dengan skema pembiayaan dari beasiswa DIKTI, Fulbright, ADS, maupun beasiswa dari internal UMY sendiri. Selain itu, hingga tahun 2014, mahasiswa UMY juga banyak yang berhasil menorehkan prestasinya dalam berbagai ajang kejuaraan dan kompetisi, baik di tingkat regional, nasional maupun internasional,” imbuhnya.