Pemanfaatan teknologi dan ilmu pengetahuan demi terwujudnya Sustainable Development Goals (SDGs) memiliki peran yang krusial, terutama dalam menjawab berbagai tantangan yang ada dalam penerapan perkembangan yang berkelanjutan. Perlunya inisiasi penelitian yang bersifat kolaboratif pun dianggap penting untuk memperbesar peluang terciptanya masa depan yang tangguh dan berkelanjutan. Diadakannya dua konferensi internasional di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menjadi salah satu bentuk tanggung jawab UMY dalam menjawab tantangan zaman, dimana pada Sabtu (27/1) di ruang sidang Gedung AR. Fakhruddin B lantai 5, UMY meluncurkan 8th International Conference on Sustainable Innovation (ICoSI) dan 5th UMY Graduate Conference (UMY Grace), sebagai bentuk komitmen UMY dalam mengoptimalkan peran teknologi untuk mendukung kehidupan berkelanjutan.
ICoSI dan UMY Grace dikenal sebagai konferensi internasional lintas disiplin dari UMY yang menggelar berbagai konferensi serentak di bidang ilmu alam, teknik, kesehatan, ilmu sosial, hukum, dan ekonomi. Untuk tahun ini, ICoSI dan UMY Grace menggelar masing-masing 16 dan 3 Focals, dimana ICoSI menyasar kepada pendidik dan peneliti dari seluruh dunia dan UMY Grace merupakan konferensi internasional bagi generasi muda di jenjang perguruan tinggi.
Rektor UMY, Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM., ASEAN Eng. memandang bahwa tema dari ICoSI dan UMY Grace di tahun ini yaitu “Optimizing Science and Technology for Future Sustainable Living” dan “Renewable Energy, Environment, & Technology for Sustainable Transformation” menjadi pengingat bahwa teknologi hanyalah sebagai alat dan harus dioptimalkan untuk proses humanisasi. Menurutnya, dunia yang sudah mulai memasuki fase revolusi industri 5.0 harus mengedepankan kemanusiaan dalam berintegrasi dengan teknologi.
“Fenomena ini pun terjadi di berbagai negara, dimana mereka membahas bagaimana cara agar teknologi terutama artificial intelligence dapat bekerja berdampingan dengan manusia. inilah yang menjadi fokus utama dalam ICoSI dan UMY Grace di tahun ini, sekaligus menjadi kesempatan untuk berkontribusi dalam membangun kehidupan berkelanjutan dengan mengoptimalkan teknologi,” ujar Gunawan.
Ia juga menyampaikan bahwa setelah resmi diluncurkan, ICoSI dan UMY Grace akan mengakumulasikan artikel dan publikasi ilmiah dari peneliti dan mahasiswa di seluruh dunia. Apresiasi disampaikan Gunawan atas kembali terselenggaranya dua konferensi internasional UMY di tahun ini, bahkan menurutnya UMY Grace menjadi konferensi internasional pertama yang memberikan kesempatan khusus untuk mahasiswa agar dapat terlibat dalam perkembangan teknologi di era industri melalui konferensi ilmiah.
Dr. Yessi Jusman, S.T., M.Sc. selaku Ketua ICoSI 2024 menggarisbawahi urgensi dari tema yang diusung sebagai komitmen UMY untuk memanfaatkan peluang yang tercipta atas tiga unsur penting yaitu pengetahuan, inovasi dan kolaborasi. Ia menyampaikan bahwa konferensi internasional di UMY berposisi sebagai platform global yang melampaui batasan-batasan displin ilmu dengan mencakup banyak bidang ilmu pengetahuan.
“Bidang ilmu yang beragam ini memungkinkan kami untuk mengeksplor berbagai solusi yang bersifat holistik, dan menciptakan pemahaman secara komprehensif atas interkoneksi yang kompleks antara ilmu pengetahuan, teknologi dan kehidupan yang berkelanjutan. Untuk para pendidik dan peneliti, saya mengundang untuk turut berpartisipasi secara aktif dalam ICoSI tahun ini dengan mengirimkan artikel ilmiah anda,” imbuh Yessi.
Dalam proses publikasinya, ICoSI telah bekerjasama dengan penerbit yang terdaftar di Scopus selaku pusat data jurnal di dunia yang bereputasi tinggi. Kerja sama tersebut memungkinkan untuk meningkatkan visibilitas dan dampak penelitian yang disajikan oleh ICoSI, meningkatkan kualitas kontribusi akademis dan memastikan jangkauan global yang lebih luas. (ID)