Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) terus melakukan upaya internasionalisasi untuk memenuhi misi menjadi salah satu perguruan tinggi bereputasi di Asia. Salah satunya adalah dengan memperluas kerjasama dengan berbagai institusi mancanegara yang dapat mendukung perkembangan pendidikan di UMY. Seperti dalam kunjungan yang dilakukan oleh Lembaga Pengelolaan dan Pengkajian Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (LPPI UMY) ke KBRI Kairo untuk melaksanakan ekspansi kerja sama dengan lembaga-lembaga di Timur Tengah, pada hari Ahad (12/8).
Pada kesempatan tersebut LPPI UMY mengunjungi Lembaga Riset Studi Islam milik Al- Azhar Al-Syarif (Majma’ Al-Buhuts Al-Islamiyah), Taha Jabir Ulwani Academy for Qur’anic Studies, International Institute of Islamic Thought (IIIT) dan juga Fakultas Qiraat al-Qur’an al-Karim – Universitas Al Azhar di Thanta. “Kunjungan ini sekaligus sebagai persiapan untuk pendirian Pusat Studi Al- Qur’an di UMY sendiri. Dari kesempatan ini kita berhasil menyepakati beberapa komitmen kerja sama seperti visiting professor, pengembangan SDM tenaga pengajar, pengembangan kurikulum Bahasa Arab, pengiriman mahasiswa, dan yang lainnya,” jelas Hilman Latief, Ph.D selaku Wakil Rektor V UMY, melalui rilis yang diterima Biro Humas UMY pada Selasa (28/8).
Kemudian pada hari Jumat (17/8), kunjungan ditutup dengan acara temu kader warga Muhammadiyah PCIM dan PCIA Mesir dengan acara yang bertajuk “Muhammadiyah dan Proyek di Abad Millenial” dengan Syamsul Anwar, Ketua Majelis Tarjih Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Badan Pembina Harian UMY sebagai pembicara. Dalam pemaparannya, Syamsul Anwar menyampaikan tiga hal yang harus dimiliki oleh generasi millenial. “Hal yang perlu dimiliki oleh generasi millenial adalah pertama, etos keilmuan. Hal tersebut karena, mendongkrak peradaban tidak terwujud kecuali dengan semangat keilmuan generasinya. Kemudian yang kedua adalah etos ekonomi. Masyarakat Islam adalah sendi yang paling royal terutama dari segi ekonomi. Karena agama Islam adalah yang paling banyak sumber dayanya, paling luas penyebarannya dan paling lengkap dokumen sejarahnya. Ketiga, etos sosial. Dalam hal ini, generasi millenial punya peranan penting untuk menjaga barisan umat,” tutur Syamsul.
Turut menyertai dalam kunjungan tersebut Khaeruddin Hamsin Ketua LPPI UMY, Miftahul Haq dan Mukhlis Rahmanto.