Berita

UMY Lakukan Kerja Sama Pengelolaan Sampah Bersama Desa Panggungharjo

Dalam rangka menuntaskan permasalahan sampah, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melakukan kerja sama dengan pemerintah Desa Panggungharjo, Bantul pada Sabtu (10/12). Mewakili rektor UMY yang berhalangan hadir, Dr. Suryo Pratolo, M.Si., Ak., CA., AAP-A. selaku Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Keuangan dan Aset UMY dalam sambutannya mengatakan jika kerjasama ini befokus pada bagaimana pengolahan limbah sampah yang baik.

“Sampah adalah permasalahan serius yang harus dibenahi, sebuah entitas perguruan tinggi memang kompleks, salah satunya efek kemajuan sebuah entitas itu adalah bagaimana sebuah perguruan tinggi mampu menangani permasalahan sampah. Oleh karena itu, kerja sama ini akan berfokus pada bagaimana kita mengelola sampah dan limbah yang dihasilkan UMY,” ujarnya.

Ia juga mengatakan kerjasama ini juga dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab UMY yang memiliki predikat Green Campus. “UMY saat ini sudah diberikan penghargaan sebagai Green Campus, sebuah gerakan nyata untuk menciptakan lingkungan yang sehat di lingkup perguruan tinggi, kerjasama terkait pengolahan sampah yang dilakukan UMY juga merupakan bentuk tanggung jawab UMY yang menyandang gelar Green Campus,” sambungnya.

Ia berharap dengan adanya kerja sama ini, permasalahan sampah bisa teratasi. “Kami berharap dengan adanya kerjasama ini permasalahan sampah bisa dituntaskan secara maksimal. Yang terpenting adalah kerja sama ini mampu membangun mindset yang bagus di kalangan civitas academica UMY terkait pengolahan sampah, hal ini juga perlu kesadaran tiap individu yang ada di UMY,” terang Suryo.

Sementara itu lurah Desa Panggungharjo Wahyudi Anggoro, dalam sambutannya menyampaikan bahwa UMY merupakan perguruan tinggi pertama yang bekerjasama dengan kelurahannya terkait pengolahan sampah. “Saya harus katakan bahwa UMY merupakan perguruan tinggi pertama yang bekerjasama dengan kami khususnya dalam penanganan sampah. Tentunya kami sangat senang karena UMY memberikan kepercayaan kepada kami untuk bersama-sama dalam menjawab permasalahan lingkungan khususnya sampah,” kata Wahyudi

Desa Panggungharjo sendiri sudah lama memiliki program Pasti Angkut, sebuah program yang berfokus pada masalah sampah dan pengolahannya. Program ini dibuat guna mewujudkan desa bersih yang bersih dari sampah. Menurut Wahyudi persoalan sampah, umumnya terjadi di hilir, berbeda dengan hulu, hal ini karena di hulu pertumbuhan sampah tumbuh secara eksponensial.
Ia juga menganggap kerjasama ini juga merupakan salah satu kesadaran untuk mengubah perilaku untuk menjadi lebih baik.

“Kerjasama ini bagi saya adalah bentuk kesadaran untuk mengubah perilaku menjadi lebih baik, kita tidak hanya mengonsumsi sesuatu saja, tetapi kita juga perlu memikirkan bagaimana limbah atau sampah dari apa yang kita konsumsi agar tidak menimbulkan masalah jangka panjang,” lanjutnya

Ia juga berharap dengan adanya kerjasama ini, mampu menghasilkan solusi yang bermanfat bagi pengolahan sampah yang tepat baik di masyarakat maupun di UMY itu sendiri. “Besar harapannya kerja sama ini mampu menemukan solusi yang tepat untuk mengatsi permasalahan sampah yang ada di UMY maupun masyarakat luas, serta mampu memperbaiki tata kelola sampah lebih baik lagi,” tandasnya. (RMM)