Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sangat menerapkan protokol kesehatan dalam melaksanakan kegiatan di kampus selama pandemi Covid-19. Demi untuk terus menunjang hal tersebut, kampus Muda Mendunia ini membeli alat pendeteksi dini Covid-19 Genose langsung dari pengembangnya yaitu Universitas Gadjah Mada, Selasa (16/3). Alat Genose ini semakin menambah fasilitas protokol kesehatan di lingkungan kampus UMY.
dr. Iman Permana Kes, Ph.D,kepala operasional Incident Command System (ICS) UMY menjelaskan bahwapihak kampus membeli 2 unit Genose. “Jadi Muhammadiyah melalui Muhammadiyah Covid-19 Command Center membeli 10 unit Genose dan UMY mengambil 2 unit.” ungkapnya.
Dosen dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UMY itu juga menilai bahwa Genose adalah salah satu teknologi yang memudahkan dalam pendeteksian Covid 19 “Kedepannya kita harus sudah terbiasa dengan Covid-19, melihat perkembangan teknologi diagnostik dan screening kita harus tahu cara yang lebih mudah dan praktis dalam mendeteksi Covid-19.” paparnya.
Dalam pelaksanaanya, Genose ini direncanakan akan digunakan dalam setiap kegiatan offline yang dilaksanakan di UMY, serta saat ada kunjungan tamu dari luar kota. Genose ini sudah resmi pertama kali digunakan oleh UMY pada acara wisuda periode III, Rabu (17/3). “Jadi untuk secara resminya Genose ini sudah kami gunakan saat wisuda. Siapapun yang memasuki area UMY terdeteksi memiliki suhu tinggi ataupun keluhan lainnya maka kami tes menggunakan Genose dulu sebelum adanya tindak lanjut lain.” terang dr. Iman.
Namun demikian, sifat penggunaan alat Genose ini tidak secara mutlak hasilnya menjadi acuan, melainkan hanya sebagai pendeteksi awal, jika nantinya diduga terindikasi positif maka akan dilakukan tes lanjutan menggunakan tes PCR. “Kalau ada yang mengeluh sesuatu yang mengindikasikan Covid-19, kami akan tes dulu pakai Genose, walaupun Genose tidak difungsikan sebagai alat diagnostic tapi sebagai Screening saja. Apabila ternyata hasilnya positif, maka kami akan tindak lanjuti dengan melakukan tes PCR”, imbuhnya.
ICS UMY juga telah menyiapkan tim reaksi cepat sejumlah 12 orang dari 4 program studi berbeda FKIK UMY yaitu kedokteran gigi, kedokteran umum, keperawatan, dan Farmasi. Mereka adalah tim yang akan ditugaskan untuk melakukan screening secara langsung menggunakan Genose. Dengan begitu, ada harapan bahwa dengan adanya Genose ini memudahkan ICS UMY dalam mendeteksi Covid-19 di lingkungan kampus. “Tentu dengan adanya alat ini harapannya adalah memudahkan kami dalam melakukan screening Covid-19, penggunaan alat ini lebih praktis. Meski demikian kita tidak boleh terlena, dengan adanya alat ini kita jangan berpikiran bahwa semuanya sudah aman, tetapi harus tetap menerapkan protokol kesehatan”, pungkasnya. (RM)