Sebanyak 27 mahasiswa yang tergabung dalam 6 tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) hari ini (23/8) resmi dilepas oleh Rektor UMY Dr. Bambang Cipto, MA dan Wakil Rektor III Sri Atmaja P. Rosyidi, ST., Msc.Eng., Ph.D., PE di Lobi Rektorat Gedung Ar. Fachruddin A, lantai satu kampus terpadu UMY untuk mengikuti Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-27 di Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang. UMY juga mengaku telah siap mengirimkan delegasinya untuk mengikuti ajang bergengsi tahunan dari Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) RI ini, yang akan diselenggarakan pada 25 hingga 29 Agustus 2014.
Dalam upacara pelepasan tersebut Dr. Bambang Cipto, MA mengungkapkan rasa bangganya terhadap mahasiswa-mahasiswa UMY yang turut bersaing untuk mengaharumkan nama UMY di kancah nasional. Ia juga mengatakan, semangat luar biasa yang dibawa oleh tim PKM tersebut harus tetap dijaga. “Selain itu, semangat sebagai mahasiswa di kampus yang Muda Mendunia juga harus dibawa hingga PIMNAS usai,” ujarnya.
Kredo Muda Mendunia yang dimiliki UMY menurut Bambang juga menjadi beban berat tersendiri bagi mahasiswa. Sebab menurutnya, di usia UMY yang masih tergolong muda yakni 33 tahun, seluruh civitas akademika UMY harus berani bersaing di kancah nasional dan internasional. “Karena itu kami berharap, semoga dengan semangat yang kalian bawa ini bisa menjadikan tim ini yang terbaik. Dan semoga apa yang kalian peroleh nantinya bisa memberi manfaat bagi diri kalian sendiri sebagai mahasiswa, khususnya juga bagi universitas, keluarga, dan masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Kontigen tim PKM UMY, Sugito S.IP., MSi mengatakan, 6 tim PKM yang berhasil lolos ke PIMNAS ke-27 tersebut merupakan tim-tim yang lolos seleksi dalam Montoring dan Evaluasi (Monev) Dikti. Dari 113 proposal penelitian yang berhasil didanai oleh Dikti, 6 proposal diantaranya adalah milik 6 tim PKM yang lolos PIMNAS tersebut. “Tahun ini kami berhasil mengirimkan 6 tim PKM menuju PIMNAS, karena tahun lalu hanya ada 2 tim dalam 1 jenis penelitian. Sedangkan tahun ini sudah terdiri dari berbagai penelitian, yakni PKM-Penelitian, karsa cipta (PKM-KC), pengabdian masyarakat (PKM-M), dan kewirausahaan (PKM-K),” jelasnya.
Untuk PKM-KC, lanjut Sugito, ada karya mahasiswanya berupa stetoskop wireless. Alat ini menurutnya digunakan untuk mendekteksi jantung manusia dengan cara yang syar’i. “Maksudnya syar’i di sini karena para mahasiswa itu terinspirasi dari para dokter dan perawat yang berjilbab. Jika mereka menggunakan jilbab, proses untuk melakukan pemeriksaan dengan menggunakan stetoskop itu akan menganggu penampilan mereka. Karena mereka harus membuka jilbabnya di bagian telinga, padahal telinga itu juga merupakan aurat perempuan yang tidak boleh terlihat. Maka dibuatlah alat stetoskop wireless ini, para dokter atau perawat tidak perlu lagi memasangkan stetoskop melalui telinga untuk mendengar detak jantung pasien. Selain itu, hasil detak jantung tersebut juga dapat direkam untuk penelitian,” jelasnya.
Selain stetoskop wireless, pada jenis PMK-KC ini juga ada alat pendekteksi tegangan listrik. Alat ini berguna untuk mengurangi penggunaan listrik di rumah tangga sehingga tidak terjadi overload atau kelebihan pemakaian. Kemudian untuk PKM-M, terdapat penelitian berupa pengabdian kepada masyarakat untuk kaum difable, dengan memberikan pelatihan kepada kaum difable untuk membuat karya seni yang bernilai jual tinggi. Selain itu juga ada pemberian pelatihan jurnalistik kepada anak-anak jalanan. “Hal ini berguna untuk mengangkat derajat anak jalanan. Hasil dari pelatihan ini pun berupa buku dan hasil reporter anak-anak jalanan. Sedang untuk PKM-K yaitu pembuatan bahan bakar dari natrium alkohol dan lilin. Pangsa pasar alat ini adalah untuk anak-anak mapala dan rumah tangga dalam skala kecil. Dan pada PKM-P ada penelitian mengenai adanya kegelisahan masyarakat terhadap hasil lembaga survey dalam pemilihan presiden tahun 2014, dan hasil dari penelitian tersebut menegaskan bahwa masyarakat kurang percaya dengan hasil lembaga survey yang beredar di media massa,” imbuhnya.
Sugito juga berharap dari beberapa penelitian yang berhasil dilakukan oleh mahasiswa UMY ini, nantinya bisa membuahkan hasil yang baik, khususnya dalam ajang PIMNAS ke-27 kali ini. “Kami tentunya berharap bisa menjadi yang terbaik dalam PIMNAS ini. Targetnya, kami bisa mencapai 10 besar. Dan kami juga sudah siap untuk berkompetisi dalam PIMNAS ke-27 besok,” ungkapnya.