Konsistensi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dalam menerapkan program Green Campus dan Sustainable Development Goals (SDG’s) di dalam kampusnya turut membuahkan hasil. Tahun ini, UMY masuk 20 besar jajaran Perguruan Tinggi Berkelanjutan Terbaik versi UI Green Metric World University Rankings 2022 yang diumumkan di Universitas Indonesia pada Senin (12/12).
Capaian di tahun ini menunjukkan bahwa UMY mengalami kenaikan peringkat yang cukup pesat dibandingkan tahun lalu. Pada tingkat nasional UMY berhasil meraih peringkat ke-17 setelah bersaing dengan 126 perguruan tinggi lainnya di Indonesia. Sedangkan di tingkat internasional, UMY menempati peringkat ke-130 yang melibatkan 1.050 perguruan tinggi dari 85 negara di seluruh dunia. Sementara itu, UMY juga menduduki peringkat ke-1 dalam kategori Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) di Indonesia yang masuk dalam jajaran 20 besar UI Green Metric World University Rankings 2022.
UI Green Metric sendiri merupakan pemeringkatan perguruan tinggi kelas dunia yang diinisiasi oleh Universitas Indonesia sejak tahun 2010. Ir. Tony K Hariadi, M.T., IPM, Kepala Pusat Data dan Informasi Strategis, Badan Perencanaan dan Pengembangan UMY menjelaskan bahwa dalam UI Green Metric ini terdapat 6 kriteria penilaian yang menitikberatkan pada komitmen pengelolaan lingkungan kampus. “Enam kriteria penilaian dalam UI Green Metric tersebut adalah Setting and Infrastructure, Energy and Climate Change, Waste Management, Water Management, Transportation, serta Education and Research,” jelasnya saat dihubungi pada Rabu (14/12).
Menurut Tony, dari enam kriteria tersebut UMY berhasil meraih total poin 7.975 dengan poin tertinggi terletak pada kriteria energi dan perubahan iklim dengan skor 1.775. “UMY unggul dalam kriteria energi dan perubahan iklim karena saat ini semua fasilitas sarana dan prasarana di UMY menggunakan produk yang renewable energy, seperti penggunaan solar panel sebagai sumber tenaga listrik dan melakukan efisiensi energi perangkat dengan menggunakan lampu LED,” ujarnya.
Lebih lanjut, Tony menjelaskan bahwa melalui penggunaan produk renewable energy dan efisiensi energi tersebut membawa dampak positif bukan hanya bagi UMY saja tapi juga lingkungan. “Langkah penghematan energi yang kami lakukan ini turut mengurangi biaya energi yang kami keluarkan, sehingga pengeluaran pun menjadi lebih hemat. Selain itu, langkah ini juga bentuk partisipasi kami dalam mengurangi efek emisi gas rumah kaca yang menyebabkan terjadinya perubahan iklim,” tambahnya.
Di samping kriteria energi dan perubahan iklim, Tony menuturkan bahwa kriteria pendidikan dan riset serta transportasi juga mendapat poin tinggi. “Pasalnya dalam kriteria pendidikan dan riset, UMY melakukan integrasi riset dan pengabdian masyarakat melalui program kreativitas mahasiswa juga mengadakan beberapa konferensi terkait sustainability yang digelar di UMY. Sedangkan untuk kriteria transportasi di UMY mendapat poin tinggi karena tahun ini UMY mulai menggalakkan program bersepeda untuk civitas akademika UMY melalui program UMY Go sekaligus menyediakan fasilitas peminjaman sepeda,” tuturnya.
Melalui capaian prestasi ini, Tony berharap tahun depan UMY dapat meningkatkan peringkat dan masuk 100 besar internasional UI Green Metric sekaligus bisa menambah dan mengubah pola di UMY supaya lebih berkelanjutan, dengan menaikkan poin kriteria yang sudah maksimal dan meningkatkan kembali poin dari kriteria yang belum maksimal. (YA)