Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) selalu berupaya untuk menjadi intitusi pendidikan yang mengikuti perkembangan zaman. Untuk itu, UMY resmi mendirikan “Molecular Medicine And Therapy Reserch Laboratory (MMT Lab)” yang memiliki fungsi untuk melakukan pembelajaran maupun penelitian oleh berbagai pihak pada Kamis (27/12) di RSGM UMY, Wirobrajan, Kota Jogjakarta.
MMT Lab sendiri merupakan fasilitas yang dibangun oleh UMY yang berada dan dikelola oleh Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FKIK UMY). drg. Arya Adiningrat, Ph.D. yang merupakan Kepala Laboratorium mengatakan bahwa MMT Lab memiliki tujuan utama yaitu menghasilkan hal – hal yang bisa digunakan langsung kepada para pasien yang ada di RSGM UMY. “MMT Lab menyediakan fasilitas untuk melakukan penelitian dan melakukan pengujian sempel yang telah diteliti. Kami berharap kedepannya laboratorium ini bisa menjadi pusat riset UMY atau pun pihak lain yang bisa berguna bagi para pasien. Hal ini kami tegaskan melui moto kami yaitu From Bench To Bedside,” tutur Arya saat dihubungi pada Kamis (3/1).
Laboratorium yang berada di RSGM UMY Wirobrajan ini memiliki empat tahap yang akan dikembangkan, dan terbagi menjadi dua bagian, yaitu tahap dasar dan tahap pengembangan. “MMT Lab ini terdapat empat tahap pengembangan, yang harapannya nanti ketika sudah sampai pada tahap pengembangan terakhir, laboratorium ini bisa berfungsi secara maksimal. Pada tahap pertama, kami menyiapkan seluruh fasilitas alat dan sempel penelitian valid yang nntinya akan dibutuhkan untuk melakukan riset,” pungkasnya.
Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P. selaku rektor UMY mengatakan bahwa penelitian terhadap Micro Organisme telah lama dilakukan dan terus mengalami perkembangan yang sangat pesat dan telah menghasilkan terobosan baru. “Pada tahun 90-an biologi seluler sudah berkembang di berbagai bidang, bukan hanya kedokteran, akan tetapi sampai ke bidang pangan dan juga pertanian. Perkembangan itu juga yang memunculkan banyak istilah – istilah baru seperti bioseluler medicine, biofertilizer, dan juga konsep biohazard,”ujarnya saat melalukan sambutan pada peresmian
Gunawan pun berharap dengan dibangunnya fasilitas ini, perkembangan sains yang ada di UMY bisa semakin maju. Ia pun mengharapkan adanya kolaborasi dari berbagai bidang seperti kedokteran dengan pertanian untuk melakukan penelitian bersama. “Kita harus percaya bahwa MMT Lab ini bisa menjadi unggulan. Saya pun membayangkan bahwa bekerjasama antar disiplin ilmu bisa terjalin dikemudian hari,” ungkapnya.
MMT Lab dapat digunakan oleh berbagai pihak mulai dari dosen dan mahasiswa UMY sendiri, atau pun pihak dari luar UMY. (ak)