Rapat kerja nasional Asosiasi Program Studi Ekonomi Islam (APSEI) Perguruan Tinggi Muhammadiyah/’Aisyiyah (PTMA) kembali diselenggarakan pada 31 Juli 2024 bertempat di Universitas Muhammadiyah Gresik. Pada tahun ini, rakernas APSEI PTMA memiliki pembahasan utama pada program internasional dalam rangka memperkuat internasionalisasi PTMA yang ada di Indonesia.
Dalam acara tersebut turut hadir Dr. Dimas Bagus Wiranatakusuma, S.E., M.Ec selaku Ketua Umum APSEI PTMA yang juga merupakan Dosen Prodi Ekonomi Kelas Internasional (IPIEF) FEB UMY. Sebagai ketua umum APSEI PTMA, Dimas menjelaskan bahwa pada tahun ini Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berperan sebagai ketua pelaksana rapat kerja tersebut.
“Agenda dalam rapat ini adalah konsolidasi internal mengingat terdapat beberapa universitas anggota APSEI PTMA yang hingga saat ini masih belum terakreditasi unggul. Perluasan anggota juga menjadi salah satu poin pembahasan. Alhamdulillah hingga saat ini UMY yang sudah unggul, diminta untuk menjadi ketua. Tugas UMY adalah mengawal prodi-prodi tersebut agar meraih prestasi tinggi,” jelas Dimas saat ditemui pada Kamis (8/8).
UMY memiliki kontribusi yang cukup besar dalam hal struktural. Dimas juga menyatakan UMY sebagai benchmark bagi universitas lain yang tergabung di APSEI PTMA untuk menciptakan pergerakan dan pertumbuhan yang maju, khususnya dalam hal internasionalisasi. Dengan demikian, Dimas berharap dengan adanya support dan motivasi dari UMY lambat laun semakin banyak program studi PTMA yang terakreditasi unggul.
Lebih lanjut, Dosen IPIEF FEB UMY ini mengatakan bahwa hasil pembahasan dari rakernas ini mengintegrasikan dan mencerminkan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
“Akan diadakan program kerja dengan adanya pertukaran mahasiswa dan dosen ke Malaysia. Kemudian, join research bersama dengan dosen luar negeri dan juga pengabdian internasional. Jadi ketiga hal tersebut menjadi penerapan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ujarnya.
Berkaca dari hasil rakernas APSEI PTMA Tahun 2024, Dimas pun sangat berharap UMY dapat selalu menjadi Center of Excellence (CoE) dan sebagai “motor” penggerak kemajuan PTMA se-Indonesia. (NF)