Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali menerjunkan 241 mahasiswa lintas jurusan untuk melakukan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri dan Persyarikatan Muhammadiyah 2019. Tahun ini terdapat lokasi baru untuk program KKN Mandiri yang bertempat di Sabang, Nanggro Aceh Darussalam (NAD) dan Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sementara itu, untuk KKN Persyarikatan Muhammadiyah akan ditempatkan di Bengkulu. Seluruh mahasiwa ini diterjunkan secara simbolis oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan AIK, Hilman Latief, MA., Ph.D di Pendopo Muhammadiyah Kranggan, Galur, Kabupaten Kulonprogo, Rabu (26/6).
Daerah dan komunitas yang akan menjadi lokasi penerjunan dari 10 kelompok KKN tersebut adalah; Lombok Utara oleh Wira Nusa Karya (9 mahasiswa); Sumbawa, Nusa Tenggara Barat oleh Unit Pengabdian Indonesia (23 mahasiswa); Berau, Kalimantan Utara oleh Lensa Borneo (18 mahasiswa); Timor, Nusa tenggara Timur oleh Dharma Cita Nusantara (34 mahasiswa); Sebatik, Kalimantan Utara oleh Generasi Bakti Negeri (40 mahasiswa); Sabang, NAD oleh Gema Pelita Nusantara (17 mahasiswa); Kokoda, Papua Barat oleh Mahardika Bakti Negeri (21 mahasiswa); Manggarai, NTT oleh Proyek Ekspedisi Nusantara (45 mahasiswa); Sembalun, NTB oleh Generasi Bakti Negeri (40 mahasiswa) dan Bengkulu oleh KKN Persyarikatan Muhammadiyah (17 mahasiswa).
Hilman Latief mengingatkan oleh para mahasiswa untuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk menjalankan program KKN dengan matang. Kemudian, ia menuntut mahasiswa untuk bisa berkomunikasi dengan baik dan sabar antar anggota kelompok dan warga yang berada di lingkungan KKN kelak. “Anda harus fokus bekerja dengan pimpinan masyarakat, muda-mudi yang ada disana. Ini semua adalah perjuangan yang membutuhkan kesabaran dan ketelatenan. Jaga dan persiapkan segala sesuatu dengan baik,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Divisi Pengabdian Mahasiswa, Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UMY, Dr. Aris Slamet Widodo, S.P. M.Sc., memaparkan bahwa keperdulian mahasiswa untuk melakukan pengabdian masyarakat semakin meningkat. Hal ini dilihat dari bertambahnya jumlah lokasi yang dijadikan tempat KKN Mandiri di daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T).
“Ternyata virus pemberdayaan masyarakat menyebar dengan baik diantara mahasiswa kita (UMY). Oleh karena itu, komunitas mahasiswa yang berasal dari beberapa daerah tergerak untuk menjalankan program KKN, contohnya di Pulau Sabang yang sebagian besar diisi oleh mahasiswa UMY asal daerah itu. Semoga semangat semua pihak untuk membangun Indonesia dapat membawa negeri ini semakin baik,” ungkap Aris.
Tahun ini, seluaruh anggota KKN Mandiri dibekali dengan keterampilan penenganan bencana dan kegawadaruratan. Materi ini diberikan mengingat pada tahun 2018 komunitas Generasi Indonesia Mengabdi yang bertempat di Sembalun NTB ditimpa bencana gempa bumi. Untuk itu, dengan adanya materi tersebut, mahasiswa lebih siap dan dapat memberikan bantuan kepada masyarakat apabila terjadi bencana alam dilokasi KKN kelak.
Seluruh mahasiswa ini akan diterjunkan ke lokasi KKN secara bertahap mulai dari 29 Juni sampai September 2019 mendatang.(ak)