Berita

UMY Selenggarakan ICOSI Demi Komitmen Jaga Ketahanan Pangan & Energi

UMY Kembali Selenggarakan 2nd International Conference on Sustainable Innovation
UMY Kembali Selenggarakan 2nd International Conference on Sustainable Innovation

Ketahanan pangan dan ketahanan energi masih menjadi isu utama di berbagai negara hingga saat ini. Bersumber pada dua isu ini banyak muncul permasalahan di berbagai negara hingga muncul konflik antar negara dalam memperebutkan sumber daya. Berpijak pada dua permasalahan inilah, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) bekerjasama dengan Association of Universities of Asia and the Pasific (AUAP), Technische Universiteit Eindhoven University of Technology (TU/e) dan Singapore Polytechnic (SP) mengadakan International Conference on Sustainable Innovation (ICoSI) yang kedua kalinya dengan tema “Technology and Innovation Challenges in Natural Resources and Built Environment Management for Humanity and Sustainability”

Dr. Indira Prabasari selaku koordinator Scientific Committee ​dalam ICoSI ke-2 ini mengatakan bahwa tema teknologi dan inovasi dalam pemanfaatan sumber daya alam sangat relevan dibahas karena populasi manusia yang terus meningkat sementara persediaan pangan dan energi fosil semakin menipis. “Kalau ditelusuri lebih jauh, konflik negara yang terjadi itu sebenarnya karena dua hal itu dan orang tidak bisa hidup kalau kebutuhan pangan dan energinya tidak tercukupi,” ujarnya, saat ditemui di Biro Kerjasama UMY, Senin (2/5).

Selain itu, menurut Indira, terjadi hal yang sangat ironis untuk bangsa Indonesia sendiri. Indonesia sangat kaya akan sumber daya alamnya, tapi pemanfaatan SDA dari Indonesia dan untuk Indonesia masih sangat kurang. “Indonesia juga masih sering mengimpor bahan pangan dari luar, seperti beras, gandum, kedelai, ternak juga energi. Dulu kita menjadi pengekspor minyak, tapi sekarang malah sebaliknya. Jadi hal ini justru membuat kita bergantung pada negara lain. Dan itu sangat ironis,” terangnya.

Karena itulah, lanjut Indira lagi, UMY bersama tiga institusi tersebut mengadakan acara ICoSI ini. Dengan harapan, akan semakin banyak orang yang terbuka wawasannya, dan bisa mengetahui bagaimana kebutuhan pangan dan energi itu bisa diperoleh di negara Indonesia sendiri dan update terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terakhir di bidang ini.
“Dalam konferensi ini nanti akan dibahas mengenai ketahanan pangan dan ketahanan energi, serta bagaimana cara kita untuk mendukung lingkungan yang berkelanjutan, dan bisa melakukan distribusi ekonomi secara merata dengan sistem green economy,” paparnya.

Sementara itu, Dr. Rizal Yaya, Ak., CA selaku ketua panitia penyelenggara mengatakan bahwa ICoSI ke-2 yang akan diselenggarakan pada Selasa hingga Kamis (3-5) ini akan diikuti oleh peserta dan narasumber dari 14 negara, termasuk Indonesia. Kegiatan diselenggarakan di Ruang Sidang lantai 5 Gedung AR. Fakhruddin B , Kampus Terpadu UMY. “Peserta hadir dari 14 negara tersebut yakni, Indonesia, Taiwan, Malaysia, Singapore, Nigeria, Swedia, Mauritania, Belanda, Australia, Inggris, Filipina, India, Afghanistan, dan Jepang. Disamping adanya peningkatan negara peserta dibanding ICoSI sebelumnya, juga terjadi peningkatan animo yang besar dari akademisi, praktisi dan peneliti lembaga penelitian menyampaikan hasil penelitian terkait tema yang dibahas dalam konferensi ini. Pada ICoSI kedua ini, terdapat sebanyak 175 abstrak yang masuk kepada panitia, meningkat 100 % dari ICoSI yang pertama di tahun 2012. Setelah melalui proses review dan seleksi akademik yang melibatkan pakar dari dalam dan luar negeri, sebanyak 68 paper lolos untuk oral presentation dan 32 paper lolos poster presentation” ​ungkapnya.

Kegiatan ini berencana menghadirkan Wakil Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pertanian, pembicara tamu dari Australian National University, Universitas Kebangsaan Malaysia, Technische Universiteit Eindhoven University of Technology, Kyoto University , Halal Science Center Chulalongkorn University dan Islamic Development Bank.

Rizal juga mengatakan bahwa penyelenggaraan ICoSI ke-2 ini merupakan bentuk komitmen UMY pada pengembangan keilmuan yang mendukung pembangunan berbasis lingkungan hidup berkelanjutan. Adapun pelaksanaannya juga bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup yang jatuh pada 5 Juni mendatang. Ditambahkan oleh Rizal bahwa pada tanggal 23 Mei 2014 yang lalu, UMY diumumkan sebagai pemenang Green Campus Award untuk yang ketiga kalinya dari Indonesia Green Award yang penganugerahannya akan dilakukan tanggal 18 Juni nanti. Berkaitan dengan rangkaian ICoSI kedua dan peringatan Hari Lingkungan Hidup ini akan dilakukan Gala Dinner bersama para peserta di Candi Boko pada tanggal 5 Juni malam dan tour wisata ke Borobudur di hari berikutnya. (Sakinah)