Pandemi Covid-19 sampai saat ini masih menimbulkan beberapa permasalahan sosial pada masyarakat, seperti permasalahan ekonomi hingga permasalahan proses pembelajaran bagi sekolah-sekolah yang memiliki keterbatasan jaringan. Menanggapi permasalahan tersebut peran Perguruan Tinggi melalui asas pengabdian masyarakat menjadikan peran penting. Oleh karena itu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melalui Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) menyelenggarakan seremonial penerjunan Kuliah Kerja Nyata (KKN) UMY 2021 Berbasis IT yang diikuti oleh 2500 mahasiswa, pada hari Sabtu (16/1) yang dilakukan secara daring.
Program KKN Mahasiswa UMY 2021 Berbasis IT yang akan diterjunkan ini terdiri 3 program skema KKN diantaranya adalah KKN Reguler IT, KKN Muhammadiyah Mengajar basis pemberdayaan radio komunitas dan KKN Persyarikatan Muhammadiyah Pemberdayaan Panti Asuhan yang akan dilaksanakan secara daring dan sesuai dengan protokol kesehatan. Pada seremoni penerjunan KKN UMY 2021 Ahmad Syauqi Soeratno, Wakil Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PP Muhammadiyah menyampaikan bahwa konsentrasi persyarikatan Muhammadiyah di bidang kewirausahaan yang sama halnya pada program KKN Mahasiswa berbasis kepada UMKM terkait pemberdayaan pelaku usaha di bidang ekonomi kreatif. ”Tugas mahasiswa KKN adalah memastikan bahwa manfaat dari entrepreneurship akan terus berlangsung, terus membawa kemajuan bagi komunitas yang didampingi oleh mahasiswa KKN berbasis UMKM, juga memberi manfaat bagi masyarakat dan bangsa. Jadi, sangat penting untuk mendorong masyarakat dalam semangat kewirausahaan,” jelasnya.
Syauqi juga menjelaskan bahwa siklus ekonomi sudah berubah terkhusus pada kondisi pandemi Covid-19 seperti yang terjadi saat ini yang membuat ekosistem ekonomi masyarakat semakin memburuk akibat kondisi pandemi. Selain itu juga akibat komunitas pelaku usaha yang belum bisa beradaptasi dengan penggunakan teknologi era revolusi industri 4.0.”Pada saat pandemi, siklus ekonomi berubah, konstelasi ekonomi juga berubah sehingga adanya KKN reguler IT berbasis komunitas dengan membangkitkan ekonomi kreatif ini dirasa menjadi program yang sangat tepat untuk dilakukan oleh Mahasiswa UMY. Sehingga KKN ini sudah berpikir selangkah lebih maju dan memastikan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat,” tambahnya.
Hal senada disampaikan Dr. Ir. Gunawan Budiyanto,MP.,IPM, Rektor UMY. Ia menyampaikan bahwa skema KKN Muhammadiyah Mengajar pemberdayaan radio komunitas, merupakan salah satu pengabdian untuk membantu proses kegiatan belajar-mengajar di sekolah-sekolah Muhammadiyah di Kulonoprogo yang terhambat akibat jaringan yang kurang memadai. “Pandemi bukan menjadi alasan untuk menunda masa studi mahasiswa, oleh karena itu agar studi mahasiswa bisa selesai tepat waktu, KKN tetap dilaksanakan namun dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan. Pelaksanaan KKN selama pandemi tetap dilakukan, kita berharap bahwa dalam rangka untuk selalu mengedepankan kaidah teologi Surat Al-Maun yang selalu diajarkan KHA. Dahlan untuk selalu jadi penolong, pembaharu bagi masyarakat. Oleh karena itu KKN dilaksanakan dalam beberapa macam mulai dari KKN Muhammadiyah Mengajar, KKN Reguler IT, KKN Pemberdayaan Panti Asuhan,” paparnya.
Pelaksanaan KKN UMY ini dilaksanakan bersifat daring atau online karena menjunjung tinggi Protokol kesehatan dan sesuai dengan keputusan pemerintah dengan menerapkan adanya Pembatasan Sosial Berkala Besar (PSBB) Jawa-Bali tanggal 11-25 Januari 2021. Pada KKN Reguler IT berbasis komunitas menjadi program pengabdian mahasiswa kepada masyarakat yang hanya mendampingi berdasarkan komunitas tertentu agar menjadi KKN bermanfaat bagi mitra terlebih dari penggunaan IT di era digitalisasi seperti saat ini. KKN ini fokus pada UMKM yang dirasa sangat memerlukan pendampingan dengan adanya revolusi digital terkait pasar online. Kemudian pada KKN Persyarikatan Muhammadiyah Pemberdayaan Panti Asuhan dilaksanakan di 22 titik panti asuhan Muhammadiyah se-DIY bekerjasama dengan MPS PWM DIY. Skema selanjutnya, pada KKN Muhammadiyah Mengajar, Radio Komunitas berfokus di 14 sekolah di Kecamatan Kokap Kulonprogo. (Sofia)