Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) sebagai salah satu kampus ternama di Indonesia kembali diamanahi menjadi tuan rumah dalam event bergengsi nasional. Amanah tersebut diberikan melalui Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) yakni menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan Kontes Robot Indonesia (KRI) Nasional 2018 pada Rabu hingga Sabtu (11-14/07) di Sportorium UMY. Lebih dari 50 tim dari perguruan tinggi terbaik di Indonesia yang akan berkompetesi dan menunjukan kemampuannya pada event nasional ini.
Sri Atmaja P. Rosyidi, ST., MSc.Eng., Ph.D., PE selaku Ketua Penyelenggara Kontes Robot Indonesia (KRI) Nasional 2018 menyampaikan bahwa suatu kebanggaan bagi UMY bisa kembali menjadi tuan rumah dalam event nasional ini. “Mendapatkan mandat menjadi tuan rumah dalam kontes besar ini merupakan salah satu kepercayaan yang luar biasa dari pemerintah. Karena kami akan kedatangan para putra-putri terbaik dari berbagai intitusi Pendidikan di Indonesia dan mengerahkan segala kemampuannya dalam kontes robot ini. UMY sebelumnya juga pernah menjadi tuan rumah KRI Nasional tahun 2015, pengalaman pada tahun 2015 akan menjadi tumpuan dalam menyambut para peserta, pendukung, dan panitia untuk memberikan kenyamanan sebaik mungkin,” paparnya, seusai launching logo KRI Nasional 2018 di Kampus Terpadu UMY, pada Senin (7/5).
Kembali ditambahkan Sri bahwa pengalaman skill dalam penyelenggara acara ini juga sangat diperlukan. “Tidak hanya menjalankan kepercayaan yang diberikan oleh dikti, namun hal ini juga dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang akan kami kerahkan sebagai panitia. Kemudian kami juga memberikan dukungan fasilitas yang sudah ada seperti asrama, ruang kelas yang memadai, dan gedung sportorium. Fasilitas tersebut menjadi salah satu faktor UMY menjadi tuan rumah. Selain itu kami juga akan tetap menampilkan nilai-nilai kearifan lokal sebagai ciri khas Yogyakarta,” imbuhnya.
Lebih lanjut Sri menambahkan bahwa sebagai bentuk memperkuat kebersamaan diantara peserta, dipadukanlah dalam bentuk logo. “Secara filosofi logo ini ditampilkan dalam bentuk topi, lingkaran dan muka android. Bentuk topi ditunjukan sebagai representasi budaya, kearifan lokal dan sportifitas yakni diambil dari tokoh prajurit wirobrojo. Bentuk lingkaran yakni sebagai salah satu kebersamaan dan persatuan karena berkumpulnya mahasiswa se-Indonesia. Untuk itu bentuk logo ini menyampaikan makna terdalam bahwa dengan pesatnya perkembangan teknologi, jangan sampai kita meninggalkan nilai budaya dan kearifan lokal yang sudah lama melekat pada masyarakat kita,” tandasnya.
Sementara itu, Ir. Tony K Hariadi, M.T selaku Ketua Penyelenggara KRI Nasional 2015 menambahkan bahwa di akhir penyelenggaraan KRI Nasional 2015, Kemenristekdikti memberikan apresiai kepada UMY atas penyelenggaraan KRI 2015. Dengan pernyataan bahwa penyelenggaraan KRI di UMY menjadi benchmark (standar) untuk penyelenggaraan KRI tingkat nasional berikutnya. “Karena itulah UMY ditunjuk kembali oleh Kemenristekdikti untuk menyelenggarakan Kontes Robot Indonesia tingkat Nasional untuk yang kedua kalinya. Ini juga menunjukkan kepercayaan Kemenristekdikti kepada UMY,” imbuhnya. (Sumali)