Berita

UMY siapkan Early Recovery Program bagi pengungsi Merapi

Sebagai kelanjutan tanggap darurat Merapi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menyiapkan early recovery program.

Sebagai kelanjutan tanggap darurat Merapi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menyiapkan early recovery program.

Demikian disampaikan Penanggung Jawab Posko Merapi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Dr. Ir. Gunawan Budiyanto menguraikan apabila tanggap darurat merapi usai UMY telah menyiapkan program early recovery atau pemulihan awal.

Early recovery atau pemulihan awal dengan konsep utamanya dengan melakukan pendampingan terhadap pengungsi agar bisa melanjutkan hidup. “Pemulihan awal diawali dengan pemetaan Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya Ekonomi (SDE) yang masih bisa dimanfaatkan serta Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada. “urainya di kampus Terpadu UMY Kamis (18/11) siang.

Sementara itu Koordinator Lapangan Posko UMY, Dr. Agus Setyo Muntohar menjelaskan selama UMY para pengungsi dari tujuh dusun di sekitar lereng Gunung Merapi diberikan pendampingan dan pelayanan pendidikan, kesehatan, ketrampilan, dan psikologi. Para penyintas atau pengungsi tersebut dilibatkan dalam setiap kegiatan UMY. “Beberapa pelatihan untuk mata pencaharian alternatif juga dilaksanakan seperti pembuatan tempe, kerajinan tangan.”ujarnya.

Agus menambahkan terkait dengan program pemulihan yang direncanakan dibagi ke dalam tiga tahapan yaitu pemulihan awal atau early recovery, rehabilitasi dan rekonstruksi. Terdapat lima kluster yang menjadi focus program. Yaitu ekonomi dan mata pencaharian., pendidikan dan social, lahan dan perbaikan lingkungan, kesehatan dan pemukiman. “Melihat kondisi di lokasi bencana PSLB UMY mengarahkan kegiatan-kegiatan pada early recovery untuk pendampingan dan pelayanan logistik, kesehatan dan pendidikan.”ujarnya

Baik Gunawan maupun Agus berpendapat bahwa hal tersebut dilakukan dengan perbaikan lahan maupun lingkungan. Kemudian perbaikan kesehatan, pemukiman dan infrastruktur maupun pendidikan dan sosial budaya masyarakat sekitar lokasi bencana. Dimana tujuan akhirnya yaitu pengembangan sosial ekonomi masyarakat secara keseluruhan.

Tujuan dari program pemulihan ini adalah membangun masyarakat yang tanggap dan mandiri terhadap penanggulangan bencana. Tanggap dalam arti selalu siap dan waspada akan ancaman letusan Merapi berikutnya agar tidak ada korban jiwa, mandiri dalam arti dapat mengelola penaggulangan bencana berbasis masyarakat yang meliputi kesiapsiagaan, evakuasi, dan pemulihan.

40 dosen serta sekitar 278 mahasiswa UMY yang terdiri dari berbagai fakultas dan jurusan ikut ambil bagian dalam posko bencana Merapi di UMY. Mereka ditempatkan di berbagai divisi. Mulai dari divisi pendataan, logistik, ransum, pendidikan dan konsumsi, kesehatan serta divisis ketertiban.

“Untuk kelengkapan logistik maupun mencegah terjadinya kekurangan logistik, UMY dengan bekerja sama dengan berbagai pihak mulai dari salah satu TV Swasta Nsional, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), LAZISMU, alumni maupun mahasiswa UMY, lembaga-lembaga serta masyarakat sekitar. Sehingga kekurangan logistik dapat teratasi.”tambah Gunawan.

Terkait dengan anak-anak yang seharusnya sekolah, Gunawan menjelaskan anak-anak tersebut disalurkan di sekolah-sekolah sekitar UMY. “Dengan diberikan seragam maupun buku-buku pelajaran. Selain itu mereka juga diantar jemput untuk smenuju lokasi sekolah. Selain itu di lokasi pengungsian juga terdapat 3 guru, dimana setiap sore juga mengadakan KBM atau Kelompok Belajar Mandiri,”katanya.