Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) sukses menyelenggarakan konser perdamaian dan amal untuk Palestina. Hal ini ditandai dengan tingginya minat dari kalangan mahasiswa dan umum, yang datang dalam konser ini, pada Selasa malam (2/12) di Sportorium UMY.
Dalam konser perdamaian ini tidak hanya menghadirkan tim orkestra dan penyanyi lokal seperti Sunshine Voice paduan suara UMY dan Serambi Bagelen. Tapi juga mendatangkan langsung tim orkestra dari Jerusalem Arabic Ensamble yang beranggotakan 12 orang, diantaranya Shamira sebagai vokalis, ‘Ala Ishaq, Mohammad Jamal Rjoub, Hanin Jamal Rjoub, Rahaf Y. Madieh, Basil Fatihah, George Ghattas, Eleni Mustaklem, Hiba Omari, Husein, dan Jaqob Hammodeh sebagai musikus, serta Mohammed ‘Awar selaku manajer tim.
Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Fariz Mehdawi, yang juga turut hadir dalam konser tersebut juga menyambut baik acara yang diselenggarakan oleh UMY ini. Ia bahkan mengucapkan terima kasih pada warga Indonesia, khususnya Yogyakarta yang telah menyambut kedatangan tim orkestra dari Palestina tersebut. “Saya berterima kasih kepada warga Indonesia, khususnya warga Yogyakarta yang telah menyambut kedatangan kami. Mengingat hubungan antara Indonesia dan Palestina yang sangat dekat, maka di Indonesia selalu ada langkah kemanusiaan untuk Palestina. Dan kami berterima kasih atas semua bantuan kemanusiaan yang diberikan oleh Indonesia pada kami,” ungkapnya.
Fariz juga memuji Yogyakarta sebagai kota yang damai. Sebab kondisi Yogyakarta yang jauh berbeda dengan negaranya, Palestina. Karena itu, ia pun mengharapkan agar orang-orang Indonesia bisa berkunjung ke Palestina. “Kami ingin lebih banyak lagi orang Indonesia yang berkunjung ke Palestina, ke Yerusalem sebagai kota suci tiga agama. Agar masyarakat Indonesia tahu kondisi di sana, dan terus mendukung terciptanya perdamaian di sana,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Samsuddin dalam video sambutannya pada malam konser perdamaian tersebut mengatakan, konser yang sebelumnya juga dilaksanakan di Jakarta pada Minggu (30/11) itu merupakan bentuk solidaritas warga Indonesia terhadap warga Palestina. Sebab, warga Palestina hingga saat ini masih terus memperjuangkan kemerdekaannya atas Israel. “Saya juga berharap, agar konser ini bisa menumbuhkan rasa kepedulian masyarakat Indonesia kepada warga Palestina, yang hingga saat ini masih berjuang di medan perang untuk memperjuangkan kemerdekaan mereka,” tuturnya.
Hal senada juga disampaikan Ratih Herningtyas, S.IP., M.A, selaku panitia penyelenggara. Menurutnya, konser perdamaian tersebut menjadi bukti bahwa UMY juga ikut berpartisipasi aktif dalam menyuarakan pentingnya perdamaian, termasuk melalui konser musik. “Ini menjadi bukti bahwa kami juga ikut berpartisipasi dalam menyuarakan perdamaian, salah satu caranya juga bisa melalui konser musik untuk perdamaian Palestina. Apalagi Palestina merupakan wilayah yang masih terus dilanda konflik. Hal ini juga sejalan dengan amanah UUD untuk menciptakan perdamaian dan menentang penjajahan,” pungkasnya.