Berita

UMY Terima Hibah Bioling Dari Kemendikbud

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud) Republik Indonesia meluncurkan Mobil Bioskop Keliling (Bioling) yang didistribusikan ke 11 wilayah Indonesia. Salah satu Mobil Bioling tersebut akan beroperasi di wilayah D.I. Yogyakarta dan pengelolaannya diamanatkan ke Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), yang telah diserahkan pada Jum’at (30/11) yang lalu. Mobil Bioling tersebut akan menjadi media untuk mendistribusikan film karya civitas akademika UMY agar lebih mudah dinikmati oleh masyarakat luas sekaligus meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap film lokal.

Disampaikan oleh Fajar Junaedi, S.IP., M.Si., salah seorang dosen Ilmu Komunikasi (IK) UMY bahwa hibah Mobil Bioling tersebut merupakan tindak lanjut dari proposal yang diajukan ke Pusat Pengembangan Film yang berada di bawah Kemendikbud pada September lalu.

Fajar menyebutkan Mobil Bioling tersebut akan menjadi sarana bagi banyak karya civitas UMY. “UMY memiliki beberapa komunitas yang bergerak dalam bidang Perfilman, misal dalam tingkat universitas ada Unit Kegiatan Mahasiswa MM Kine Club, lalu di IK sendiri ada badan semi otonom CiKo (Cinema Komunikasi). Ini juga ditambah dengan banyak mata kuliah di beberapa program yang studi yang menyertakan pembuatan karya berupa film sebagai tugasnya, dan hal tersebut konsisten dihasilkan setiap tahunnya. Pada tahun ajaran ini contohnya pada mata kuliah reportase, kami melakukan kolaborasi dengan Sekolah Gunung Merapi untuk membuat film mengenai edukasi, inspirasi, dan wisata di daerah Dukuh Pangukrejo, Cangkringan,” ujarnya saat ditemui pada Senin (3/12).

Mobil Bioling tersebut akan membantu civitas UMY dalam melengkapi proses produksi film. “Ada beberapa tahap dalam proses produksi film, mulai dari pengembangan, produksi, distribusi hingga ekshibisi film. Mahasiswa kami sudah melakukan 2 proses diawal dengan baik, namun untuk 2 tahap akhir banyak yang mengalami kendala. Mobil Bioling tersebut dapat menjadi salah satu sarana untuk melakukan distribusi dan ekshibisi tidak hanya di dalam kampus tapi juga di luar lingkungan kampus,” ungkap Fajar.

Fajar menjelaskan bahwa film menjadi sarana edukasi yang penting karena media audio visual tersebut menuntut penontonnya agar fokus memperhatikan konten yang ada di dalamnya. “Hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dengan lebih efektif. Misal di prodi kedokteran yang memiliki Program Belajar Kesehatan Masyarakat, film dapat menjadi media yang ampuh dalam memberikan penjelasan kepada warga yang menjadi targetnya. Di sini kemudian Mobil Bioling menjadi penting kehadirannya agar dapat memfasilitasi kegiatan belajar masyarakat sebagai bagian dari penerapan pengabdian UMY,” jelasnya. (raditia)