Untuk pertama kalinya, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menerima kunjungan dari Universitas Kristen Maranatha Bandung pada, Jum’at (8/1) di ruang sidang rektorat UMY. Pada kunjungan tersebut Universitas Kristen Maranatha melakukan studi banding terkait Penyusunan Rencana Strategis dan Standar mutu di UMY.
Dr. Bambang Jatmiko, SE., M.Si selaku Kepala Badan Perencana dan Pengembangan (BPP) mengungkapkan bahwa UMY saat ini yang memiliki motto Unggul dan Islami telah mencapai berbagai keberhasilan di bidang akademik maupun non akademik. Terlebih terdapat lima belas prodi yang telah terakreditasi A dan UMY sendiri juga telah mendapatkan akreditasi Internasional. “Saat ini UMY telah memiliki 15 prodi yang terakreditasi A. Alhamdulillah baru-baru ini UMY juga meraih bintang 5 untuk akreditasi Internasional di tiga bidang, yaitu fasilitas, tanggungjawab sosial, dan inklusivitas. Kami juga akan mengacu pada tagline UMY sendiri yang Muda Mendunia, di samping motto Unggul dan Islami,” jelasnya.
Atas keberhasilan UMY dalam meraih prestasi tersebut, maka Tim inti dari pendamping penyusun Rencana Strategis dari UK Maranatha ingin mengetahui bagaimana cara mengelola dan mengembangkan sebuah universitas hingga layak meraih akreditasi A dalam Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT). Seperti yang dikemukakan oleh Pembantu Rektor I UK Maranatha, Dr. Johannes Ibrahim, SH., M.Hum. ”Kunjungan kami ke UMY ini kami ingin mengetahui visi dan misi dalam rencana pengembangan dengan rencana yang ada. Kami juga ingin mengetahui terkait bagaimana organisasi, UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa, red) di UMY, serta yang terpenting yaitu sistem penjaminan mutu ,”ungkap Johannes.
Selain dihadiri oleh Pembantu Rektor I UK. Maranatha, kunjungan tersebut juga dihadiri oleh Dr. Ariesa Pandanwangi, Dra., M.Sn, selaku Ketua Badan Perencanaan, Pemantauan, dan Jaminan Mutu (BPPJM_, Dr. Andi Wahju R.E., BSEE, MSEE, selaku Ketua Bidang Perencana Mutu, serta Ir. Kartika Suhada, MT, selaku anggota Tim Penyusun Rencana Strategis.
Sedangkan dari pihak UMY melibatkan kepala BPP, Dr. Bambang Jatmiko, SE., M.Si, kepala Biro Sumber Daya Manusia (BSDM), Rini Juni Astuti, S.E., M.Si, Badan Penjaminan Mutu (BPM), Dewi Nurul Mustjtari, SH, M. Hum, perwakilan BPM internal dan BPM eksternal, serta Lembaga Pengembangan Pendidikan (LP2). Dalam penjelasan terkait Penjaminan Mutu UMY, Dewi mengatakan untuk AIPT sendiri poin terbesar terletak di tata kelola. Sehingga diperlukan terus mengadakan tahapan perubahan yaitu dengan terus update evaluasi visi, misi dan tujuan.
Terkait visi UMY yang Unggul dan Islami, Dewi mengungkapkan bahwa yang dimaksud visi Unggul maksudnya unggul dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, serta Islami berkaitan dengan pesan moral. Selain itu Dewi juga mengemukakan makna terkait tujuan UMY dengan terwujudnya lulusan beriman, bertaqwa dan berakhlaq mulia. “Meskipun UMY memiliki visi yang Unggul dan Islami dan bertujuan mewujudkan lulusan yang berakhlaq mulia dan beriman, tidak menutup kemungkinan membuka mahasiswa non Islam untuk berkuliah di UMY. Di sini kami juga tetap menerima mahasiswa non Islam berkuliah di sini, meskipun UMY tetap mengembangkan ilmu agama dan seni,” tandasnya. (hevi)