Berita

UMY Terus Komitmen Menuju AIPT –A dan World Class University

IMG_2952Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan kultur akademiknya. Hal tersebut demi mewujudkan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) dengan predikat A dan meningkatkan rangking universitas pada QS Stars agar masuk dalam jajaran peringkat 500 besar Universitas Dunia. Komitmen itu juga kembali digaungkan oleh Rektor dan semua Wakil Rektor UMY pada acara Rapat Kerja Tengah Tahunan (RKTT) UMY pada Selasa (24/2), di ruang sidang gedung AR. Fachruddin A lantai 5 Kampus Terpadu UMY. RKTT UMY ini juga diikuti oleh semua pimpinan unit UMY, pimpinan fakultas dan dosen-dosen UMY.

Sebagaimana yang dipaparkan oleh Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P selaku Wakil Rektor I. Ia mengatakan bahwa untuk mempertahankan AIPT-A serta peningkatan QS. Stars, maka diperlukan peningkatan mutu dan kualitas, terutama pada bidang akademik. “Di bidang Akademik perlu adanya dorongan bagi para mahasiswa maupun dosen itu sendiri. Bagi mahasiswa, untuk menunjang akademik diharapkan semua harus memiliki web blog. Karena web blog ini merupakan salah satu perencanaan program e-learning yang perlu dilaksanakan,” paparnya.

Namun di satu sisi, Gunawan kembali mengatakan bahwa masih sedikit program studi yang mengajarkan web blog kepada mahasiswanya. Padahal web blog tersebut bisa menunjang akademik mahasiswa dalam program e-learning, sebab program e-learning tersebut juga diperuntukkan bagi mahasiswa program kelas internasional. Karena itu, menurut Gunawan untuk penerapan web blog tersebut, diperlukan kerjasama dari semua pihak, khususnya dosen.

Sementara itu, Dr. Suryo Pratolo, M.Si, Akt, CA, AAP selaku Wakil Rektor II mengungkapkan, untuk menargetkan peningkatan QS. Stars, diperlukan optimalisasi Sumber Daya Manusia (SDM). Pengoptimalisasian SDM tersebut dilakukan dengan merekrut para mahasiswa UMY tingkat akhir maupun yang sudah lulus. “Istilah perekrutan mahasiswa yang telah dinamakan temporary staff ini akan terus dikembangkan. Dalam pengembangannya bukan hanya dilingkup internal, namun juga untuk mensupport AUM (Amal Usaha Muhammadiyah, red). Selain itu tentu dapat membina para mahasiswa UMY agar menjadi mahasiswa yang aktif dan kreatif,” ungkapnya.

Suryo kembali menambahkan, hal lain yang juga harus difokuskan adalah unit bisnis di UMY yang telah memiliki 14 unit bisnis di bawah manajemen UMAT (UMY Multi Amal Usaha Terpadu). “Jika manajemen ini tidak dikelola dengan professional, sangat mengkhawatirkan karena telah melibatkan dana yang besar, dan pegawai yang banyak. Maka harus memberikan support aplikasi khususnya masalah keuangan. Pengelolaan 12 unit bisnis yang dimiliki UMY sendiri merupakan amanah yang diberikan ketika RKT beberapa tahun yang lalu,” tambahnya.

Tak hanya dari sisi akademik, SDM dan unit bisnis UMY yang perlu dikembangkan untuk mencapai AIPT-A dan meningkatkan QS Stars. Wakil Rektor III UMY, Sri Atmaja P. Rosyidi, ST., MSc.Eng., Ph.D., PE, mengatakan bahwa untuk menargetkan AIPT A maupun QS. Stars, promosi adalah salah satu kunci utama yang juga harus digerakkan. “Promosi harus terus digerakkan seperti penerimaan dosen baru, maupun promosi dalam dan luar negeri. Selain itu, diperlukan peningkatan kerjasama agar masuk dalam 500 besar universitas dunia,” ungkapnya.

Selain promosi dan kerjasama, Sri menambahkan bahwa diperlukan pula peningkatan pelayanan keamanan. “Untuk meningkatkan pelayanan keamanan, seperti pengamanan saat ujian mahasiswa, kami juga akan berencana menambahkan fasilitas finger print. Penambahan fasilitas ini supaya mahasiswa tidak perlu lagi tandatangan, dan tentunya meminimalisasi perjokian,” tambahnya.

Terkait program berikutnya yaitu dengan penerimaan mahasiswa baru pada tahun 2016/2017, Sri Atmaja kembali mengatakan, saat ini sudah tercatat 4.941 pendaftar PMDK (Penelusuran Minat dan Kemampuan) pada gelombang I Non-test. Dalam penuturannya, UMY masih tetap membatasi mahasiswa baru, dengan seleksi yang diperketat serta memberikan berbagai beasiswa bagi mahasiswa baru. “Mahasiswa Baru kami batasi menjadi 4200 mahasiswa. Selain itu, kami juga tetap mengadakan beasiswa, seperti beasiswa bagi calon maba yang hafal Al-Qur’an minimal 5 juz, dan beasiswa bidik misi Muhammadiyah yang juga akan ditargetkan untuk mempersiapkan bibit Muhammadiyah di seluruh Indonesia,” tuturnya.

Selain itu, Sri juga berharap agar kegiatan-kegiatan positif mahasiswa bisa terus ditingkatkan, sesuai dengan tagline UMY yang Unggul dan Islami. “Hingga saat ini pembinaan kemahasiswaan alhamdulillah sudah terlaksana. Bentuk-bentuk pembinaannya pun beragam seperti pengajian, kegiatan tahfidz yang dilakukan di Unires maupun pada kegiatan kemahasiswaan lainnya. Meskipun dalam pelaksanaannya belum mencapai 100 persen untuk keterlibatan mahasiswa, namun diharapkan ke depannya semua mahasiswa bisa ikut serta mendorong kegiatan-kegiatan semacam ini,” harap Sri. (hv)